TEMPO Interaktif, Jakarta:Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Anyer Tangerang tadi siang berlangsung ricuh. Para pedagang memberikan perlawanan saat satuan petugas Ketentraman dan Ketertiban Kota Tangerang menertibkan lapak dan mengangkuti barang dagangan ke dalam truk.Puluhan petugas Tramtib berseragam lengkap datang ke lokasi dengan membawa tiga truk pengangkut barang pada pukul 11.30. Mereka langsung menertibkan semua lapak yang berada di jalan Kiasnawi, pasar Anyer Tangerang. Ditempat itu, ada sekitar 41 PKL yang berdagang kue, makanan ringan, dan pakaian. Menurut para pedagang, petugas tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengemasi barang dagangannya."Kami diusir seperti binatang, barang dagangan kami diambil semua, lapak-lapak juga dihancurkan," ujar Buyung, seroang pedagang pakaian yang terkena gusur kepada Tempo dilokasi kejadian. Kemarahan pedagang tersulut, ketika petugas memecahkan kaca sebuah warung makan. Pemilik warung makan Rizal mencoba menghentikan aksi petugas, namun sia-sia. Kaca etalase pecah menimpa lauk-pauk yang disajikan di dalamnya. Melihat kejadian itu, ratusan pedagang marah lalu melawan petugas itu. Petugas Tramtib pun lari dan meninggalkan pasar sambil membawa truk berisi dagangan para PKL itu. Menurut Buyung, seorang pedagang, setiap hari mereka membayar sebesar Rp 6000-Rp 10000 kepada petugas. Uang itu, kata dia, untuk membayar keamanan, sampah dan retribusi pasar. "Meski sudha bayar, kenapa kami digusur?" kata Buyung. Joniansyah