Pemda DKI Belum Tentukan Bus untuk Proyek Busway

Reporter

Editor

Rabu, 20 Agustus 2003 10:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hingga saat ini Pemda DKI belum menentukan bus yang akan digunakan untuk proyek busway untuk trayek Blok M – Kota yang menurut rencana akan diuji-cobakan pada bulan November tahun ini. “Bagi kami, prinsipnya, bus untuk proyek busway itu harus kuat, dan merk tidak menjadi masalah,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI, Rustam Effendy yang dihubungi Tempo News Room, Jumat (24/5) siang. Untuk busway (bus khusus dengan jalur khusus) trayek Blok M – Kota tersebut, kata Rustam, Pemda DKI sebenarnya memilih bus dengan merk Mercedes atau Hino. “Kedua bus ini paling memenuhi syarat, tapi harganya mahal, dana kita nggak cukup,” ujarnya. Sedangkan dengan Ikarus, perusahaan bus dari Hungaria, kata Rustam, saat ini masih dijajaki kemungkinannya. “Ikarus menawarkan bus gandeng, sedangkan kita butuh bus single untuk busway itu,” tambah dia. Beberapa waktu lalu, pihak perusahaan bus Ikarus dan pihak Kedutaan besar Hungaria di Indonesia, telah melakukan presentasi produknya di hadapan Gubernur DKI Sutiyoso. Gubernur Sutiyoso juga telah membentuk tim yang akan membahas rencana proyek Busway tersebut dibawah pimpinan Asisten Administrasi Pembangunan DKI, Irzal Djamal, yang akan mengkaji dahulu produk-produk yang ditawarkan tersebut, apakah sesuai dengan rencana proyek Busway ini atau tidak. Menurut Irzal beberapa waktu lalu, produk Ikarus ini juga berpeluang digunakan pada proyek Busway Blok M – Kota. Produk Ikarus sendiri, saat ini pemakaiannya mencapai 40 persen pasaran bus di Eropa, di samping merk-merk lain. Namun, hingga saat ini, tim pengkaji dari Pemda DKI belum menentukan merk apa yang akan dipakai untuk proyek Busway November mendatang. Pemda DKI masih berusaha mencari masukan dari masyarakat mengenai rencana proyek angkutan umum tersebut. Dinas Perhubungan DKI pada Kamis (23/5) kemarin mengadakan Semiloka tentang proyek Busway tersebut. Dalam acara tersebut, kata Rustam, pakar-pakar transportasi dan perkotaan yang diundang, telah banyak memberi kritik dan saran. “Kalau yang namanya pakar, tidak hanya memberi kritik, tapi juga memberi alternatif a,b,c,d-nya,” ujarnya. Untuk penggunaan jalur, kata Rustam, Dinas Perhubungan DKI mengusulkan untuk menggunakan jalur cepat sebelah kanan sepanjang jalur Blok M – Kota untuk dibuat jalur busway, dengan pertimbangan efisiensi transportasi. Namun, dengan mengambil jalur cepat sebelah kanan ini, tentu saja akan mengambil ruang yang banyak pada jalur hijau yang sudah ada. “Tapi itu kan bisa diperbaiki, dan kalau melihat dari pertimbangan estetika, ya mengambil jalur cepat sebelah kiri, tapi itu akan lebih mengganggu arus lalu lintas yang lain,” imbuh Rustam. Proyek angkutan massal busway trayek Blok M – Kota yang akan dikelola Pemda DKI itu, sudah dianggarkan dana sebesar Rp 54 miliar untuk pengadaan kurang lebih 60 unit bus AC, pembuatan pembatas jalur, dan halte-halte khusus di sepanjang jalur tersebut. “Tapi tergantung harga bus-nya juga, kalau cukup untuk 60 unit ya kita beli, tapi kalau tidak cukup, ya kurang dari 60 unit,” cetusnya. Pemda DKI dengan proyek ini, kata Rustam, adalah memberi contoh kepada swasta untuk mengelola sistem transportasi kota dengan baik. Selama ini pihak swasta belum bisa mengelola transportasi dengan baik. Oleh sebab itu, tujuan Pemda DKI adalah untuk membina dan memberi contoh. (Dimas Adityo-Tempo News Room)

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

51 detik lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

7 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

14 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

20 menit lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

20 menit lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

24 menit lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

26 menit lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

32 menit lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya