TEMPO Interaktif, Jakarta:Massa yang menamakan dirinya Forum Kebangsaan Pembela Pancasila menggelar aksi demonstrasi, Sabtu (21/6) di depan Istana Negara. Aksi berawal dari Bundaran Hotel Indonesia sekitar pukul 11.00 WIB. Massa yang berjumlah sekitar 200 orang itu mengggelar long march dan beroasi dari Bundaran HI hingga Istana Negara. Namun, oleh polisi, sebelum mendekati Istana, massa ditahan di ujung jalan Medan Merdeka Barat. Menurut koordinator Internal Forum Maruli Silaban menyatakan, forum ini merupakan bentuk peringatan atas 100 tahun kebangkitan Nasional,10 tahun reformasi dan hari Pancasila. Maruli menyatakan, aksi ini tidak digelar pada 21 Mei ataupun 1 Juni karena Forum punya .cara sendiri. Selain itu, aksi ini merupakan keprihatinan atas adanya berusaha mengganti dasar negara Pancasila. Siapa yang berusaha mengganti? "Anda yang lebih tahu," kata Maruli menolak menjawab. Awalnya, kata Maruli, massa yang akan ikut men.apai 2500 orang. "Namun banyak yang tidak bisa datang," kata Maruli. Padahal, polisi yang berjaga ada 300 orang. "Banyakan polisinya dari pada massanya," kata Kapolsek Gambir, Komisaris Zulpan. Dalam pernyataan sikapnya Forum menyatakan diantaranya mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, menolak segala bentuk kekerasan dalam memperjuangkan suatu tujuan, serta tuntutan penegakkan hukum kepada setiap kelompok yang memusuhi Pancasila dan keberagaman. Ketika ditanya hubungan Forum dengan Aliansi Kebangsaan bagi Kebebasan Berpikir dan Beragama, Maruli menolak tegas menyatakan tidak punya hubungan. Maruli juga menyatakan, aksi ini bukan respon atas penyerangan massa AKBB oleh massa FPI, pada 1 Juni lalu. Dari pantauan di lapangan, terdapat beberapa peserta berusia lanjut dan balita. Mereka juga mengenakan ikat kepala bertuliskan 'Forum Kebangsaan Pembela Pancasila'. Banyak dari mereka yang menggenakan kaos Garda Kemerdekaan dan Partai PIB. Namun Maruli menolak punya hubungan khusus dengan dua lembaga itu. "Kami terbuka dengan semua lembaga," kata dia. Menurut Maruli, Forum ini baru lahir dua pekan lalu. Maruli mengkalim, selain Garda Kemerdekaan dan Partai PIB, Forum ini juga disokong oleh Banteng Muda Indonesia dan Barisan Muda PAN. Dalam salah satu sesi, penyanyi Franky Sahilatua menyanyikan lagu karangannya berjudul 'Pancasila Rumah Kita' di atas mobil terbuka. "Presiden sangat lemah semangat Pancasilanya, makanya kami nyanyikan di dekat rumahnya," kata Franky. Pancasila, kata Franky, selama ini hanya jadi mitos. "Tidak teraplikasikan ke dalam kebijakan pemerintah," kata dia. Salah satu wujudnya adalah banyaknya Undang-undang soal sumber daya alam yang pro privatisasi. "Harusnya kan untuk kemaslahatan bersama," kata dia. Walaupun begitu, Franky mengaku tak ada kaitannya dengan forum ini. "Saya cuma diundang panitia," kata dia. Selama acara orasi berlangsung, suasana aman dan terkendali. Seusai menyanyi dan berdoa, massa membubarkan diri pukul 12.45 WIB. Mereka diangkut dengan bus Kopaja dan Metromini. Mereka menyisakan sampah bendera merah putih ukuran kecil dan ikat kepala bertuliskan 'Forum Kebangsaan Pembela Pancasila'. (Muhammad Nur Rochmi)
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
7 hari lalu
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.