TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Idrus Gassing mengungkapkan bom yang meledak di Cililitan pada Jumat (18/1) malam dari jenis low explosive. “Pada beberapa ledakan bom yang terjadi di Jakarta beberapa waktu yang lalu menggunakan bahan TNT dan merupakan jenis high eksplosive. Sedangkan pada ledakan di Cililitan ini hanya low eksplosive,” jelasnya kepada pers di ruang serbaguna Polres Jakarta Timur, Minggu (19/1) siang. Kesimpulan sementara ini diambil setelah tim penyelidik yang merupakan gabungan dari Polres Jakarta Timur, Polda Metro Jaya dan Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengadakan pemeriksaan di lokasi kejadian. Hasil penyelidikan ditemukan bahwa bom tersebut mengandung potassium chloride, potassium nitrat, sulfur (belerang) dan karbon. Polisi juga menemukan empat buah batere ABC dengan daya 1,5 Volt, tiga buah berukuran besar dan satu berukuran sedang. Kemudian ditemukan dua serpihan kabel berwarna hitam putih sepanjang 30 sentimeter serta serpihan kaleng Baygon di sebuah pohon yang diperkirakan merupakan kontainer bom tersebut. Menurut Idrus, batu batere yang ditemukan itu diduga merupakan detonator yang menggunakan lampu bohlam kecil. “Ini sepertinya modus baru dengan menggunakan lampu bohlam sebagai detonator. Jadi lampu bohlam kecil itu dinyalakan dengan menggunakan keempat batere. Karena kelebihan daya maka lampu itu akan pecah dan menyulut bom tersebut,” ujarnya. Idrus juga kembali menegaskan bahwa bom itu jelas merupakan bom rakitan. (Wahyu Mulyono-Tempo News Room)
Berita terkait
Lagu Popcorn D.O. EXO Kuasai Tangga Lagu iTunes 28 Negara, Termasuk Indonesia?
2 menit lalu
Lagu Popcorn D.O. EXO Kuasai Tangga Lagu iTunes 28 Negara, Termasuk Indonesia?
Lagu "Popcorn" dari D.O. EXO telah mendominasi tangga lagu iTunes global hanya dalam dua hari setelah dirilis.