TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Makbul Padmanegara yakin bahwa pelaku peledakan granat di Rumah Makan Ayam Bulungan, Jakarta Selatan, berasal dari kelompok lama. “Kelompok baru tidak, tapi pelaku baru iya,” kata Makbul usai menghadiri pelantikan ketua pelaksana harian Badan Koordinasi Narkoba Nasional (BKNM) di Mabes Polri Jakarta, Jumat (4/1). Makbul tidak merinci apa yang dimaksud dengan kelompok lama itu. Polisi akan mencari latar belakang tersangka itu. “Dia kan orang Lhokseumawe, kami akan cari bagaimana dia di sana,” ujar dia. Mengenai motif peledakan, Makbul belum bisa memastikan. Ia membantah bila ada motif dendam terhadap pengusaha pemilik rumah makan itu. “Pemiliknya saja enggak kenal kok,” kata dia. Seperti diketahui, salah seorang tersangka peledakan granat di RM Bulungan Blok M, sudah tertangkap Kamis (3/1) jam 22.20 WIB di kawasan Bumi Serpong Damai. Dalam pemeriksaan, yang bersangkutan, mengaku bahwa ia (Tarmizi) dan temannya (Hasballah) berangkat bersama dari rumahnya di kawasan Cirendeu jam dua Selasa (1/1). Rencananya, mereka akan menuju kota. Namun, karena pagi itu tidak ada angkutan ke arah sana, maka sasaran dialihkan ke Blok M. Kapolda Metro Jaya mengaku tidak memberikan tekanan khusus kepada Polres Jakarta Selatan untuk menangkap Tarmizi . “Itu kan karena locus delik-nya ada di Polres Selatan,” kata dia. Sementara itu, Kapolri Jend. Pol Da’i Bachtiar menyambut baik tertangkapnya Tarmizi. “Yang pasti karena dia tidak hanya korban, tapi juga pelaku,” kata dia. (Retno Sulistyowati – Tempo News Room)
Berita terkait
KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak
5 menit lalu
KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak
Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.
NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu
35 menit lalu
NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu
Nikson Nababan merupakan simbol perubahan. Selain itu, sebagai perwujudan dari konsep pluralisme Sumatera Utara. Dia juga dipandang sebagai pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat dan mengalami proses dari bawah.