”Waduk ini hanya menampung air dari saluran dan air hujan,” ujar Kepala Balai Besar Sungai Cisanadane Cidurian Provinsi Banten Djoko Suryanto kepada Tempo di Ciputat hari ini.
Menurut dia, bendungan yang sekaligus dijadikan jembatan sepanjang 12 meter tersebut dibangun sekitar tahun 1930 oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Posisi bendungan, kata Djoko, memang berada di atas pemukiman warga.
”Dasar waduk saja masih di atas pemukiman warga, apalagi bendungannya,” kata dia.
Kata Djoko, situ Gintung merupakan waduk atau bendungan. ”Tapi belakangan warga menyebutnya Situ,” katanya.
Soal perawatan dan perbaikan, kata Djoko, sepenuhnya dilakukan Balai Besar Ciliwung dan Departemen Pekerjaan Umum. Soal perbaikan dan perawatan, menurut Djoko, selama ini sering dilakukan dari pengerukan situ hingga perbaikan tanggul. ”Terakhir tahun 2008,”katanya.
Situ Gintung merupakan tempat cukup populer diwilayah Ciputat. Tempat ini kerap dijadikan tempat wisata dan memancing oleh masyarakat. Di pinggir situ yang bersebelahan langsung dengan pemukiman warga juga terdapat fasilitas jogging track, jembatan dan jalan yang sudah di pavingblock.
JONIANSYAH