TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebuah pesawat Boeing 737 200 milik Star Air dengan nomor penerbangan STQ 631 tujuan Jakarta dari Balikpapan tergelincir saat akan melakukan pendaratan di Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta. Kecelakaan itu terjadi Rabu (23/1) sore sekitar pukul 16.40 WIB dan tidak mengakibatkan korban jiwa. Menurut Achmad Rusdi, Officer in Charge Bandar Udara Soekarno-Hatta yang menangangi kecelakaan tersebut, pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot Hananto itu mengalami kesulitan saat akan melakukan pendaratan akibat hujan lebat. Walaupun daya pandang yang kurang akibat cuaca saat itu, namun landasan masih bisa terlihat, sehingga pendaratan tetap dilakukan, katanya. Sebanyak 117 penumpang dan delapan kru pesawat selamat. Ini karena pilot berhasil mengatasi pesawat dengan baik, ujarnya. Kendati mengalami kecelakaan, jadwal kedatangan pesawat itu tidak terganggu, begitu juga dengan pesawat-pesawat lain. Kami memiliki dua sisi landasan, utara dan selatan. Sehingga walaupun ada kecelakaan di landasan Selatan, masih ada landasan Utara bagi pendaratan pesawat, kata petugas Bandara ini. Ditambahkan Rusdi, pesawat tergeser dari landas pacu akibat angin dengan kecepatan 15-20 knot. Akibat terpaan angin, roda ban pesawat pecah karena terhantam beton landasan, saat pilot berusaha mengembalikan arah pesawat pada landasan. Akibat kejadian ini landas pacu 25 selatan, tempat pesawat melakukan pendaratan, ditutup sejak kejadian hingga pukul 22.30 WIB. Kecelakaan yang menimpa pesawat Star Air ini, merupakan kejadian yang pertama di Bandara Soekarno-Hatta pada tahun ini. (Yophiandi- Tempo News Room)