TEMPO Interaktif, Jakarta:Budi Widhiantoro, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menyebut, anggaran pemeliharaan situ dan waduk di Jakarta mencapai Rp. 1 miliar per tahun. Dana ini dialokasikan untuk 29 situ dan waduk yang hingga saat ini masih dalam kondisi baik.
Budi menuturkan, dana pemeliharaan itu biasanya dibelanjakan untuk pengecatan instalasi bangunan waduk, pelumasan pintu air, pembersihan gulma, serta perawatan konstruksi. "Upaya ini yang harus dilakukan secara rutin," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (06/04).
Budi menegaskan, secara umum waduk di Jakarta dalam kondisi baik dan tidak membahayakan. Sebabnya, ketinggian bendungan 29 situ dan waduk hampir seluruhnya berada di bawah ketinggian pemukiman.
"Karena secara prinsip, waduk dan situ di Jakarta merupakan bagian dari polder yang menampung air dari lingkungan sekitarnya, sebelum dipompa ke sungai dan laut," ujar Budi.
Namun, lanjut Budi, ada satu waduk yang berposisi diatas pemukiman, miirp waduk Situ Gintung. Waduk itu ialah Situ Arman Pedongkelan, yang berada di perbatasan Depok dan Jakarta.
FERY FIRMANSYAH
Budi menuturkan, dana pemeliharaan itu biasanya dibelanjakan untuk pengecatan instalasi bangunan waduk, pelumasan pintu air, pembersihan gulma, serta perawatan konstruksi. "Upaya ini yang harus dilakukan secara rutin," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (06/04).
Budi menegaskan, secara umum waduk di Jakarta dalam kondisi baik dan tidak membahayakan. Sebabnya, ketinggian bendungan 29 situ dan waduk hampir seluruhnya berada di bawah ketinggian pemukiman.
"Karena secara prinsip, waduk dan situ di Jakarta merupakan bagian dari polder yang menampung air dari lingkungan sekitarnya, sebelum dipompa ke sungai dan laut," ujar Budi.
Namun, lanjut Budi, ada satu waduk yang berposisi diatas pemukiman, miirp waduk Situ Gintung. Waduk itu ialah Situ Arman Pedongkelan, yang berada di perbatasan Depok dan Jakarta.
FERY FIRMANSYAH
