"Jangan Pilih Calon Presiden yang Terlbat Tragedi Trisakti"
Selasa, 12 Mei 2009 14:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Mahasiswa Trisakti menuntut Presiden Susilo Bambang Yudoyono bertanggung jawab atas penuntasan kasus tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Mereka juga menyerukan publik tidak memilih calon presiden maupun wakil presiden yang diduga terlibat dalam trageni yang menewaskan sejumlah mahasiswa.
"Selama lima tahun berkuasa, Presiden tidak bisa menuntaskan kasus tragedi tersebut," kata Menteri Tim Penuntasan Kasus Trisakti 12 Mei 1998 Bayu Saputra kepada Tempo saat unjuk rasa ke Istana Negara, Selasa (12/5).
Mahasiswa juga menuntut Presiden mencopot Jaksa Agung RI. Alasannya, lanjut Bayu, Jaksa Agung tidak serius menangani kasus tersebut. Sejak kasus itu masuk pada 23 Oktober 1998, tidak ada tindakan berarti sampai saat ini.
Sebelum masa transisi peralihan jabatan Presiden RI pada Oktober nanti, Peradilan HAM Ad Hoc yang khusus menangani tragedi Trisakti 12 Mei 1998, harus terbentuk. "Kami berharap sebelum masa transisi jabatan presiden," ujarnya.
Menurut dia, mahasiswa khawatir penuntasan kasus ini tidak segara beres bahkan lenyap, jika oknum yang terlibat kalak mempunyai kekuasaan. Dalam demontrasi kali ini, mahasiswa juga menghimbau kepada semua masyarakat agar tidak memilih calon presiden maupun wakil presiden yang terlibat dalam kasus tragedi ini. "Kami tidak setuju mereka berkuasa," tegas Bayu. Namun, dia tidak mau menyebutkan oknum yang dimaksud.
RINA WIDIASTUTI