Kuda Lumping di Jakarta Fair 2003

Reporter

Editor

Senin, 6 Oktober 2003 10:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Jakarta Fair 2003 yang akan berlangsung selama sebulan di arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran menampilkan aneka macam pertunjukan kesenian. Salah satunya pertunjukan kuda lumping atau jaran kepang. Pertunjukan ini menampilkan berbagai atraksi seperti keahlian bermain cemeti ataupun memakan obor.

Menurut Jumari, pertunjukan kuda lumping Putra Bhakti ini sudah tujuh tahun mengisi acara di Jakarta Fair. Untuk saat ini mereka semua ditampung di Bekasi, karena mereka berasal dari Surabaya. Dia mengaku tidak tahu berapa besar kontrak dengan penyelenggara. Urusan kontrak sudah diatur kantor, mbak," ujarnya, Jumat (14/6) malam. Namun, kalau ada pribadi yang mau menyewa biayanya Rp 1 juta ditambah uang jemputan dari Bekasi ke lokasi pertunjukkan.

Rombongan yang berjumlah sekitar 10 orang ini terdiri dari bapak, ibu, remaja dan anak kecil. Bahkan pemain terkecil berusia sekitar dua tahun. Anak-anak ini sepertinya tidak gentar terhadap bunyi gelegar yang berasal dari cemeti. Bahkan anak yang berusia dua tahun dan dipanggil Thole dengan santai tetap berjoget mengikuti suara gendang dan gamelan. Padahal sesaat yang lalu tubuhnya habis di cambuki, bahkan kepalanya yang kecil juga ikut dicambuki.

Ketika ditanya apakah kesakitan atau tidak, dengan suara kecilnya dia menjawab, nggak, enak. Begitu juga ketika ditanya apakah dia mau lagi, dia mengangguk. Setelah itu, si Thole ini diberi contoh bagaimana caranya memakan api oleh pemain yang usianya remaja. Thole segera menirukan gayanya, tapi belum sampai api masuk ke mulut kecilnya, serta merta dia menutup mulutnya. Sang bapak kembali mencambukinya dan mengatakan, "ayo kerja dulu."

Pertunjukkan mampu menarik minat pengunjung yang datang bersama dengan keluarganya. Bahkan prajurit yang berjaga juga ikut menyaksikan pertunjukan ini. Pengunjung wanita tampak menjerit dan mengernyitkan dahinya ketika anak-anak ini dicambuki. Seorang anak kecil yang berada di dalam gendongan ibunya menutup kedua telinganya karena bunyi cemeti yang memang terasa sakit di telinga.

Sementara pengunjung berdiri terpaku menyaksikan pertujukan itu, seorang wanita yang berasal dari rombongan mengedarkan baskom untuk menarik derma dari pengunjung. Pengunjung dengan senang hati memasukkan uang ala kadarnya ke dalam baskom yang diedarkan oleh si wanita itu. Saya senang dengan pertunjukan itu, ujar Yani, 28 tahun, yang datang ke Jakarta Fair bersama suami dan anaknya yang baru berusia dua tahun. Warga Asia Baru, Jakarta Barat ini mengaku terkesan dengan Jakarta Fair 2003. Menurutnya acara-acara di Jakarta Fair 2003 bagus. Walaupun dia harus datang dengan menggunakan taksi namun hal itu telah terbayar dengan kepuasaannya menyaksikan berbagai macam stand di Jakarta Fair. Yani berharap tahun depan pelaksanaan Jakarta Fair bisa lebih baik dan lebih asyik lagi. (Dewi RetnoTempo News Room)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Calon Jemaah Haji Kloter 1 Jawa Tengah & DIY Berangkat, Wamenag Ingatkan Cuaca Panas di Tanah Suci

8 menit lalu

Calon Jemaah Haji Kloter 1 Jawa Tengah & DIY Berangkat, Wamenag Ingatkan Cuaca Panas di Tanah Suci

Cuaca di Arab Saudi yang pada musim haji tahun ini diperkirakan bisa mencapai 40 - 50 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

8 menit lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

10 menit lalu

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

Pakar menilai Raffi Ahmad belum memiliki kinerja politik bagus, tapi Dico Ganinduto menunjukkan kinerja baik sebagai Bupati Kendal.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

10 menit lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

14 menit lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

16 menit lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

17 menit lalu

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

25 menit lalu

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

Pasal tersebut dianggap membatasi hak bagi parpol yang tidak mempunyai kursi DPRD untuk mengusulkan pasangan calon di pilkada.

Baca Selengkapnya

Satelit Starlink Milik Elon Musk Terganggu Akibat Badai Matahari, Begini Penjelasannya

27 menit lalu

Satelit Starlink Milik Elon Musk Terganggu Akibat Badai Matahari, Begini Penjelasannya

Badai Geomagnetik akibat aktivitas matahari kembali berdampak pada satelit Starlink milik Elon Musk. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

28 menit lalu

Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

Pengambilan peti jenazah dari luar negeri tak sepenuhnya bebas biaya. Bea Cukai menetapkan biaya resmi dengan rincian tertentu.

Baca Selengkapnya