TEMPO Interaktif, Jakarta - Pekerja formal, baik pegawai negeri maupun swasta, hari ini, Jumat (2/10) tampak kompak mengenakan pakaian batik sebagai perayaaan atas penetapan Badan PBB yang menyatakan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia.
Antusiasme masyarakat ini terlihat dikendaraan umum, seperti bus way koridor enam, yang menghubungkan halte Ragunan ke halte Dukuh Atas. Mayoritas penumpang yang bekerja di perkantoran di jalan Rasuna Said tampak mengenakan batik dengan berbagai motif. Sopir dan petugas keamanan bus way pun tak mau ketinggalan mengenakan batik.
Kasih, salah satu karyawan swasta, menuturkan mengenakan batik untuk ikut merayakan penetapan batik sebagai warisan asli Indonesia. "Batik ini kan memang asli Indonesia, di negara lain tidak ada," kata dia, Jumat(2/10). Dia tampak mengenakan batik warna coklat.
Untuk pekerja informal, ajakan mengenakan batik pada hari tidak bisa diikuti oleh pekerja sektor informal. Ismono, kuli bangunan, yang ditemui Tempo di daerah Ragunan tampak tidak mengenakan batik. "Sebenarnya ingin pakai juga tapi kan nggak bisa, nanti malah kena adukan semen," ujarnya.
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
9 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).