Pembangunan Rumah Susun Pesanggrahan Dihentikan Sementara  

Reporter

Editor

Rabu, 21 Oktober 2009 11:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Proyek pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami) di Pesanggrahan telah dihentikan semantara.

"Sampai amdal (analisi mengenai dampak lingkungan) keluar," ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Supardiyo, Rabu (21/10).

Menurut Supardiyo pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi. "Alat berat juga akan ditarik," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah warga RW 03 yang mengatasnamakan Forum AntiPerusakan Lingkungan Pesanggrahan melakukan aksi di kantor Wali Kota Jakarta Selatan menolak pembangunan rusunami di daerahnya yang sudah dimulai sejak tahun lalu.

Warga khawatir rumah mereka akan tergenang banjir dengan keberadaan rusunami itu. Pasalnya bangunan dengan tiga tower tingkat 17 berkapasitas 1.700 ruang hunian itu akan didirikan di area rawa seluas 1,8 hektare. Rawa yang berada di tengah pemukiman warga itu selama ini menjadi salah satu area resapan air.

Selain itu, warga juga khawatir dengan rencana pengurugan yang rencananya sampai setinggi 2,5 meter yang bisa menyebabkan aliran air akan langsung mengarah ke rumah warga.

Supardiyo mengakui ada rencana pengurugan. Namun tidak setinggi yang dikatakan warga. "Saya sudah cek ke pengembang, mereka sudah memiliki PEL Banjir, pengurugan harus maksimal 90 cm dari exsisting, karena jika lebih dari itu akan menyebabkan air lari ke pemukiman."

Selain itu, sebelum proses peninggian tanah dilakukan, pihak pengembang harus membuat saluran air yang terhubung dengan seluruh saluran air mikro maupun makro di pemukiman.

"IMP Saluran sudah mereka (pengembang) miliki," kata Supardiyo. Menurut Supardiyo, pengembang juga telah memegang izin prinsip dari Gubernur DKI Jakarta dan SIPPT. SIPPT wajib dimiliki untuk pembangunan area lebih dari 5 ribu meter persegi. Namun karena saat ini Amdal belum ada maka pembangunan dihentikan dulu.

"Pengembang harus memiliki kajian tata kelola air dan menaatinya, harus memiliki sumur dan kolam resapan yang cukup," ujar Supardiyo. "Rencananya akan ada 12 sumur resapan dan satu kolam resapan, tapi saya minta agar sumur resapan nanti ditambah menjadi 24 sumur."

Wakil Kordinator Forum Guruh Gempita Dawoed membenarkan bahwa saat ini pengerjaan proyek rusunami telah dihentikan. "Namun kami tetap meminta agar dibatalkan dan kondisi dekembalikan seperti semula, bukan dihentikan sementara," ujar dia.

Saat ini warga masih terus berusaha menyuarakan aspirasinya ke Dewan Perwakilan Rakyat Daeran DKI Jakarta. "Kemarin kami bertemu dengan Fraksi PPP DPRD DKI, dan hari ini mereka datang untuk melihat langsung lokasi."

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

7 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

25 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya