Dewan Diminta Bubarkan Polisi Pamong Praja

Reporter

Editor

Rabu, 2 Desember 2009 16:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Puluhan rakyat miskin kota siang ini mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Mereka mendesak wakil rakyat untuk membubarkan Satuan Polisi Pamong Praja. “Tindakan mereka tidak manusiawi,” ujar Koordinator Urban Poor Consortium, Wardah Hafizd ketika beraudiensi di gedung DPRD DKI Jakarta (2/12).

Menurut Wardah, pembubaran Satpol PP merupakan syarat utama untuk membangun perlindungan terhadap warga miskin kota. Sebab, keberadaan Satpol PP selama ini hanya dikerahkan pemerintah untuk menggerogoti hak hidup warga miskin. “Padahal konstitusi mewajibkan negara untuk memelihara mereka,” ujarnya.

Selama ini, kata Wardah, ratusan ribu warga miskin kota seringkali harus menerima perlakuan sewenang-wenang dari petugas di lapangan. Itu tampak dari serangkaian aksi penggusuran lokasi usaha maupun tempat tinggal semi permanen yang mereka buat di sejumlah lahan tidur. “Bahkan tidak jarang dengan cara-cara kekerasan,” ujarnya.

Cermin tindakan brutal dialami kembali oleh sejumlah warga miskin di Kampung Budi Darma, Kelurahan Semper Timur, Cilincing, beberapa waktu lalu. Sekitar 3.600 petugas Satpol PP merangsek masuk kawasan pemukiman ketika ribuan warga masih tertidur lelap. “Kami digusur jam 05.00 WIB,” keluh Yayan, warga setempat.

Perlakuan itu sempat diprotes sejumlah warga. Mereka memperlihatkan salinan surat yang dikeluarkan anggota dewan yang menjamin adanya toleransi waktu bagi sejumlah warga miskin untuk bisa tinggal di lokasi tersebut. Namun surat itu tidak berarti apa-apa. Petugas malah makin beringas memaksa warga keluar dari kawasan tersebut.

Sejumlah warga yang saat itu berusaha menyelamatkan barang berharga pun dilarang petugas. Malang bagi Yayan. Ibu anak satu yang hendak menyelamatkan pakaian anaknya itu malah berhadapan dengan pentungan petugas. “Pergelangan tangan dipukul. Sampai sekarang masih bengkak,” katanya.

Puluhan warga yang ikut pertemuan dengan dewan berasal dari sejumlah kawasan miskin seperti Pademangan, Taman BMW, Pulomas, Kampung Karang Anyar, Semper barat, Cilincing, Kamal Muara, Cipinang Besar Selatan. Mereka diterima oleh sejumlah pimpinan dan anggota Dewan Komisi A.

Anggota Dewan Komisi A, Taufiqurrahman mengapresiasi tuntutan warga. Dia mengaku akan memperjuangkan tuntutan warga untuk merevisi Peraturan Daerah Nomor 08 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. “Aturan itu memberikan kewenangan sangat besar kepada Satpol PP. Tidak heran jika mereka bertindak arogan,” ujarnya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

27 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

30 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

39 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

41 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

43 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

43 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

43 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

43 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya