Wali Kota Tangerang Hukum Pegawainya yang Tak Kenakan Batik
Reporter
Editor
Jumat, 19 Februari 2010 19:05 WIB
TEMPO Interaktif, Tangerang — Ada saja cara Wali Kota Tangerang Wahidin Halim untuk mengapresiasi budaya Indonesia, khususnya batik.
Misalnya, dua hari lalu Wahidin menghukum empat pegawainya yang lupa mengenakan kemeja batik, apalagi Kamis wajib hukumnya bagi seluruh pegawai untuk berbatik.
“Pak Wali menghukum dengan menyuruh pegawai itu menyanyi. Rupanya ke empat pegawai serempak menyanyikan lagi 'Potong Bebek Angsa',” kata Amal Herawan, Kepala Sub Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Pemkot Tangerang, Jumat, (19/2).
Namun kata Amal, wali kota tak ragu merogoh koceknya Rp 200 ribu saat melihat Camat Pinang Sachrudin dan salah seorang dokter yang bertugas di BPPT mengenakan kemeja batik yang coraknya sama.
Seorang pegawai Rini mengaku menyukai batik sebab selain terasa nyaman dipakai juga ada kebanggaan tersendiri, mencirikan budaya Indonesia.
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
9 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).