Mesin Penghancur Sampah Mulai Beroperasi di Pasar Ciputat

Reporter

Editor

Rabu, 3 Maret 2010 10:17 WIB

Mesin pengolah sampah di Pasar Ciputat. TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO InteraktifTANGERANG-Mesin penghancur sampah mulai dioperasikan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu pagi ini (3/3). Alat penghancur yang diberinama Sipesat (Sistem Pengelolaan dan Pengolahan sampah terpadu) ini diletakkan di tempat pembuangan sampah sementara pasar Ciputat di jalan Aria Putra.

Dalam pengamatan Tempo, mesin penghancur sampah itu dikerjakan oleh 15 orang lebih. Sebagian memilah sampah organik dan anorganik sebelum masuk kemesin penghancur. Sebagian lagi petugas mengangkut sampah yang ada dipasar dan mengangkut sampah yang sudah dihancurkan.

Sampah yang dihancurkan hanya sampah jenis organik. Setelah keluar dari mesin sampah organik sudah mengering dan hancur. Selanjutnya sampah yang sudah tercacah itu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Cipeucang untuk dijadikan kompos.

Sipesat yang dipasang di Pasar Ciputat merupakan mesin yang pertama dioperasikan dan masa uji coba selama satu pekan ini. Rencananya alat yang sama akan dioperasikan di pasar Pamulang, Jombang, Cimanggis dan Serpong.

Supervisor Sipesat, Singgih mengatakan pada hari pertama ini mesin beroperasi sejak pukul 6 pagi. Dalam waktu empat jam, sebanyak empat truk sampah telah terpilah dan dicacah." Hasilnya menyusut tinggal satu truk,"kata Singgih saat ditemui dilokasi.

Joniansyah

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya