HMI Akan Lanjutkan Aksi Protes

Reporter

Editor

Sabtu, 6 Maret 2010 08:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Himpunan Mahasiswa Islam merencanakan melancarkan aksi lanjutan hari ini setelah berunjuk rasa di sejumlah lokasi di Jakarta kemarin. Mereka memprotes pengrusakan kantor HMI di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diduga dilakukan oleh pasukan khusus Kepolisian RI.

"Nantinya tujuan aksi kami masih pada tuntutan yang sama, ingin Kapolda Sulawesi Barat dan Kapolri dicopot, dan meminta maaf ke kader HMI," kata Ketua HMI Cabang Jakarta Timur Hendra Ferdiansyah di kantor pusat HMI Jakarta, Jalan Cilosari, Jakarta Pusat, tadi malam. Aksi lanjutan terutanma disokongh oleh HMI Depok dan HMI Ciputat.

Ia menuturkan, para aktivis HMI tak terima atas tindakan polisi di Makassar. "Yang kami lakukan adalah aksi solidaritas." Hendra bersama para kader dan aktivis HMI tak takut dicap sebagai anarkistis. Ia menilai justru polisilah yang anarkistis karena menghalangi mereka unjuk rasa di Cilosari.

Kemarin, mereka menggelar aksi di Markas Besar Polri, sekitar Sekretariat Bersama Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta di Jalan Cilosari Jakarta Pusat. Sempat terjadi bentrok antara HMI dengan polisi di Cilosari. Lima aktivis HMI terluka.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya