Provost dan Tim Gegana Periksa Pengunjung Mapolda Metro Jaya
Reporter
Editor
Senin, 21 Juli 2003 17:30 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Provost dan Tim Gegana Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap para pengunjung di Mapolda, Selasa (4/2). Pemeriksaan ini tampak mencolok setelah Wisma Bhayangkari, Mabes Polri, Senin kemarin dibom. Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 09.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan di depan gerbang pembelian karcis parkir. Sementara, di pintu gerbang Polda yang berada di tepi Jl. Sudirman justru tidak ada pemeriksaan. Para pengendara motor dan mobil terjebak pemeriksaan karena jalan pembelian karcis itu berhubung langsung dengan pintu depan gerbang Mapolda. Sedangkan pintu gerbang di tepi Jl. Gatot Subroto juga dilakukan pemeriksaan bagi para pejalan kaki. Di pintu gerbang parkir, 10 orang Provost dan 4 orang anggota Gegana melakukan pemeriksaan secara teliti. Pemeriksaan tidak pandang bulu, baik terhadap polisi, orang sipil, dan tentara yang kebetulan datang ke Polda. Polisi yang tidak melengkapi surat-surat kendaraannya dicatat para provost, sedangkan orang sipil dianjurkan ke bagian lalu lintas untuk ditilang. Tim Gegana dengan menggunakan alat mirror seat yang terbuat dari kaca memeriksa dengan cermat sisi atas dan sisi mobil yang lewat secara menyeluruh. Bagi yang membawa tas harus rela dibuka untuk diperiksa. Dalam pemeriksaan sempat terlihat pemandangan menarik. Ketika dua orang tentara menggunakan baju loreng berboncengan memasuki Mapolda Metro. Pengendaranya memakai helm, sedangkan yang membonceng tidak. Akhirnya, pembonceng itu tampak pasrah ketika diharuskan berjalan kaki, sementara pengendaranya terus melaju. Terlihat pula masyarakat sipil yang kedapatan tidak melengkapi surat-surat dan helm ditilang dan disuruh berjalan kaki. Menurut seorang petugas provos, operasi pemeriksaan ini sebenarnya sudah biasa dilakukan. Ini sebenarnya operasi harian, tapi kali ini bersama Gegana. Biasanya sih, kami memeriksa di pintu gerbang depan (tepi Jl. Sudirman), katanya. Ditambahkan, operasi ini perintah atasan yang harus dijalani hingga perintah operasi ini dicabut kembali. Operasi itu sendiri akan dilakukan secara acak dan tidak terjadwal. Istiqomatul Tempo News Room)
Berita terkait
Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina
1 menit lalu
Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina
Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.
NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu
1 jam lalu
NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu
Nikson Nababan merupakan simbol perubahan. Selain itu, sebagai perwujudan dari konsep pluralisme Sumatera Utara. Dia juga dipandang sebagai pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat dan mengalami proses dari bawah.