TEMPO Interaktif, Jakarta:Hujan yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (1/2) hingga Sabtu dinihari, menyebabkan daerah Grogol, Jakarta Barat dan sekitarnya tergenang air setinggi 50-60 cm. Menurut masyarakat setempat, air mulai membanjiri kawasan itu mulai pukul 02.00 WIB. Banjir bermula dari meluapnya air Sungai Jeling yang terletak dekat kawasan Roxy. Padahal, untuk mencegah banjir masyarakat sekitar situ telah membuat tanggul dari karung pasir. Karena permukaan air terus naik, masyarakat kemudian membobol tanggul pasir sehingga air meluap kemana-mana. Air kemudian membanjiri daerah Jl. Kyai Tapa yang menuju ke arah Universitas Trisakti. Sedangkan, areal Jl. Kyai Tapa yang menuju ke arah Roxy tidak banjir. Untuk mencegah banjir makin besar, warga Jl. Tawakal mencoba menjebol pembatas jalan diantara keduanya sehingga air bergerak menuju Jl. Kyai Tapa. “Banjir sudah mulai dari jam 02.00 pagi. Saya akhirnya bersama teman-teman mengambil inisiatif untuk menjebol sebagian kecil dari pembatas jalan, sehingga banjir di sini tidak terlalu parah,” kata salah seorang warga yang ditemui. Daerah Grogol yang mengalami banjir meliputi sepanjang Jl. Kyai Tapa dari depan Rumah Sakit Sumber Waras, pom bensin Jl. Tawakal, Universitas Trisakti, Universitas Tarumanegara sampai ke bekas Kantor Walikota Jakarta Barat. Banir juga terjadi di Terminal Bus Grogol, Komplek di Jl. Muwardi dan Jl. Soesilo. Sementara itu, terlihat anak-anak dan orang dewasa berjalan menembus air atau hanya melihat dari daerah yang tidak terkena banjir. Tampak juga orang-orang yang baru pulang berbelanja berjalan melewati daerah banjir sambil membawa tas belanjaan. Menghadapi musibah banjir kali ini, Farid, seorang warga setempat mengatakan bahwa dia tidak tahu sampai kapan banjir akan berlangsung. “Banjir ini dari semalam, nggak tahu kapan surutnya. Cuma sekarang sudah agak berkurang,” kata dengan wajah pasrah. (Diah A. Chandra-Tempo News Room)