Ratusan massa berunjuk rasa di perkampungan Lebakwangi, Tangerang, Senin (12/04). Lahan seluas 8 Hektar yang terdiri dari tiga kampung, yaitu Kp. Sewan Lebak, Kp. Tangga Asem, dan Kp. Kokun akan di gusur pada hari Selasa (13/04). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta -Menjelang detik-detik penggusuran, ratusan warga Cina Benteng, Tangerang yang terdiri dari orang-orang dewasa bapak-bapak dan ibu-ibu membentuk barisan berlapis. Mereka siap menghalau petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang akan menggusur pemukiman mereka. "Pagar betis" itu ditempatkan di jalan masuk Kampung Tangga Asem, yang merupakan akses utama masuk ke Kampung Lebakwangi.
Barisan pertama terdiri dari 10 laki-laki dewasa yang dipimpin oleh Edi Lim Ketua RT setempat. Barisan kedua terdiri dari 20 orang laki-laki, pagar lapisan berikutnya adalah tumpukan kayu yang mereka lintangkan menutupi jalan. Lalu barisan ibu-ibu yang duduk di jalan dan benteng terakhir mereka adalah kontainer sepanjang 12 meter yang sengaja dipasang di tengah jalan. Meski begitu, Edi mengingatkan warganya agar tidak melakukan tindakan anarkis. "Jangan emosi," ujarnya mengingatkan.
Warga Benteng yang mayoritas keturunan Tionghoa menolak penggusuran permukiman bantaran Sungai Cisadane. Bantaran kali itu makin lama makin mendesak kawasan permukinan lantaran abrasi.
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
38 hari lalu
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.