TEMPO Interaktif, Jakarta - Unit Pelaksana Teknis Kota Tua tengah mengkaji keberadaan jasad Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad atau yang lebih dikenal dengan Mbah Priuk di kompleks makam di Koja Tanjung Priok.
"Ini sedang rapat. Kami membahasnya dengan para arkeolog," kata Kepala UPT Kota Tua, Chandrian Attahiyyat, kepada Tempo, Jakarta (16/4).
Makam Mbah Priok menyimpan banyak misteri. Banyak kisah yang tersebar di masyarakat soal 'kekuatan' makam itu. Salah satunya adalah gagalnya pasukan Satpol PP dan polisi untuk membongkarnya pada Rabu (14/4) lalu. Bahkan tiga anggota Satpol PP meninggal dunia.
Tempo pernah menyambangi makam dan berada di dekatnya, pada 2004 lalu. Tempo masuk ke dalam bangunan berukuran sekitar 4 X 5 meter yang terletak di sebelah barat kompleks makam Mbah Priok. Di sisi kirinya terdapat pendopo yang juga sekaligus tempat tinggal beberapa santri dan penjaga makam.
Makam itu bisa dibilang berukuran besar, sekitar 1 X 2,5 meter dan terletak di tengah-tengah bangunan.
Salah seorang santri berkisah, bahwa usaha pembongkaran makam yang terletak di areal Jakarta International Container Terminal itu sudah berulang kali dilakukan. Namun selalu gagal. Pada dekade 1990-an, bahkan upaya pembongkaran dihentikan karena alat berat tiba-tiba mogok.
Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad lahir di Palembang. Ia merantau ke Batavia untuk menyiarkan ajaran Islam. Belum sempat ia melaksanakan niatnya, badai menerjang kapal dan ia wafat.
TITO SIANIPAR
Berita terkait
Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
17 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
19 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
26 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
29 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
38 hari lalu
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat
40 hari lalu
Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.
Baca SelengkapnyaDisebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah
41 hari lalu
Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara
42 hari lalu
Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaNasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur
42 hari lalu
KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN
Baca SelengkapnyaSengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN
42 hari lalu
Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.
Baca Selengkapnya