TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla menyatakan miskomunikasi menjadi penyebab pecahnya kerusuhan di Koja, Rabu lalu. Sebab, telah terjadi perbedaan informasi antara yang diberikan dan diterima.
"Ini akibat komunikasi yang tidak panjang," kata Kalla kepada Tempo, usai menjenguk korban kerusuhan Koja, di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Jumat (16/4).
Ia pun menyesalkan bentrok harus terjadi, sehingga menimbulkan korban luka dan tewas. "Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar tidak terulang," ujarnya.
Meski begitu ia juga bersyukur karena sejumlah korban kerusuhan Koja yang masih di rawat di RSUD Koja sudah bisa kembali ke rumah. "Saat ini korban yang dirawat tinggal satu orang," kata Kalla.
Korban yang masih dirawat yang dimaksud Kalla adalah Bayu Listianto, berusia 11 tahun, yang sebelumnya sempat kritis. Meski belum pulih benar, Kalla yakin bocah tersebut akan sembuh. "Karena dokter terus berusaha," ujar dia.
Kalla mendatangi RSUD Koja dalam rangka menjenguk korban kerusuhan yang masih dirawat di ruang intensive care unit, di lantai tiga. Mantan Wakil Presiden Indonesia ini juga menyempatkan diri naik ke lantai delapan rumah sakit, untuk melihat lokasi terjadinya bentrokan berdarah pada Rabu lalu.
WAHYUDIN FAHMI
Berita terkait
Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
19 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
21 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
28 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
30 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
39 hari lalu
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat
41 hari lalu
Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.
Baca SelengkapnyaDisebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah
43 hari lalu
Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara
43 hari lalu
Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaNasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur
43 hari lalu
KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN
Baca SelengkapnyaSengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN
43 hari lalu
Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.
Baca Selengkapnya