TEMPO Interaktif, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengakui bahwa ada tindakan berlebih yang dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam proses penertiban di sekitar Makam Mbah Priok, Jakarta Utara. "Cukup banyak tindakan oknum Satpol PP yang melebihi batas kepatutan yang mengakibatkan terjadinya hal yang tidak diinginkan," ujar Gubernur di depan anggota DPRD DKI di Rapat Paripurna yang digelar malam ini.
Namun, kata Fauzi, tindakan berlebihan juga dilakukan oleh masyarakat. "Hal yang sama juga menimpa Satpol PP sehingga ada anggota Satpol PP yang jadi korban."
Dalam rapat itu Gubernur juga membebastugaskan Kepala Satpol PP Haryanto Badjuri dari kendali operasional. Langkah itu dilakukan untuk mempermudah proses investigasi yang dilakukan oleh PMI.
Rabu (14/4) lalu bentrokan berdarah terjadi antara petugas Satpol PP dengan warga yang menolak penggusuran makam Mbah Priok. Akibatnya tiga anggota Satpol PP meninggal dan ratusan orang mengalami luka-luka.
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
38 hari lalu
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.