DKI Diminta Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan bagi Kendaraan Umum

Reporter

Editor

Minggu, 13 Juni 2010 18:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah DKI Jakarta diminta untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan bagi kendaraan umum. Kebijakan itu dinilai sebagai solusi yang efektif untuk mengatasi problem pencemaran udara.

“Harus ada kebijakan yang mengatur soal itu,” ujar Ketua Dewan Transportasi Kota, Azas Tigor Nainggolan hari ini.

Menurut Tigor, penerapan teknologi yang ramah lingkungan bukanlah hal yang sulit. Buktinya, kata dia, sejumlah kendaraan umum seperti Transjakarta dan taksi sejak lama telah beralih menggunakan teknologi tersebut. Teknologi itu diantaranya adalah mengganti teknologi mesin berbahan bakar bensin dengan mesin berbahan bakar gas.

Usulan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan muncul bersamaan rencana pemerintah DKI Jakarta yang akan membatasi usia kendaraan umum. Pemerintah menilai kendaraan yang ada saat ini sudah banyak yang tidak layak dan kerap menimbulkan masalah pencemaran udara, keselamatan dan mengganggu kenyamanan penumpang.

Rapat yang digelar pemerintah bersama Dewan Transportasi dan Organda kemarin sepakat untuk membatasi usia kendaraan umum berjenis kecil selama 10 tahun. Adapun untuk taksi ditetapkan tidak lebih dari 7 tahun. Namun rapat kemarin belum bisa memutuskan batasan usia bagi kendaraan besar dan kendaraan sedang.

Advertising
Advertising

Tigor mengaku sangat menghargai rencana tersebut. Meski demikian, ia menolak jika pembatasan usia kendaraan dilatarbelakangi oleh pertimbangan pencemaran udara. “Kalau soal pencemaran, mestinya proses pengujian KIR yang diperbaiki. Selama ini tidak sedikit petugas yang meloloskan kendaraan yang tidak layak,” katanya.

Selama ini, kata Tigor, peremajaan kendaraan umum kerap disiasati pengusaha dengan mengganti mesin. Itu dilakukan karena peremajaan dengan membeli kendaraan baru dinilai sangat membebani. Untuk itu, Tigor mengusulkan minat pengusaha dalam menggunakan teknologi yang ramah lingkungan diberikan kemudahan dalam bentuk subsidi.

“Kalau teknologinya masih sama, buat apa juga,” ujar Tigor yang juga berlatarbelakang pengusaha angkutan umum. Menurut Tigor, pembenahan moda transportasi massal hendaknya juga difokuskan pada perbaikan kualitas layanan, keamanan, kenyamanan dan pembenahan trayek. “Nilai ekonomisnya akan lebih tinggi,” ujarnya.

Penanggulangan dampak pencemaran udara juga akan ditempuh pemerintah DKI Jakarta dengan mengintegrasikan kewajiban uji emisi bagi kendaraan yang akan mengurus pajak kendaraan bermotor. Strategi itu ditempuh lantaran emisi kendaraan menyumbang polusi yang paling besar terhadap pemcemaran udara di ibukota.

“Padahal, Gubernur DKI Jakarta sudah menyatakan komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30 persen,” kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peni Susanti.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

3 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

13 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

16 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

18 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

23 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

24 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

24 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

27 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya