TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 13 mengharamkan perploncoan siswa. Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 13, Nanang Kosasih sistem perploncoan tidak pernah diterapkan dalam Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA-nya.
"Kami tidak pernah mengedepankan kekerasan. Kami selalu mengupayakan berakhir dengan senyum," ujar Nanang saat ditemui di kantornya hari ini.
Nanang tidak memungkiri, kalau dalam masa orientasi siswa memang kerap terjadi kekerasan baik dalam bentuk mental maupun fisik. Namun, itu terjadi dalam skala yang sangat kecil. Untuk mengantisipasi hal tersebut, guru di SMA 13 turun tangan langsung.
"Guru yang akan mengawasi orientasi. Target kami walaupun siswa lelah dalam orientasi tapi tetap tersenyum," kata Nanang.
Masa orientasi untuk siswa kelas X di SMAN 13 akan berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 19 sampai 21 Juli. Namun sebelumnya pada Sabtu (17/7)n siswa kelas X akan diberi pembekalan orientasi.
Nanang menambahkan dalam masa orientasi nanti ada beberapa materi yang akan disampaikan kepada siswa baru. Materi tersebut adalah pengenalan sekolah, sistem belajar aktif, tata krama dan budi pekerti, dan satu materi baru yaitu disiplin lalu lintas.
"Untuk yang terakhir kami bekerja sama dengan Polres Jakarta Utara," ujarnya.
DANANG WIBOWO