TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akan membentuk tim khusus untuk memantau pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) tingkat SMA/SMK. Selain untuk mengawasi jalannya masa orientasi, tim dibentuk agar dapat menghindari suatu hal yang tidak diinginkan saat masa orientasi berlangsung di sekolah. Seperti kekerasan senior terhadap juniornya.
"Kami mengawasi selain menghindari dari hal negatif seperti kekerasan, tapi juga ingin melihat masa orientasi dari segi positifnya," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, kepada Tempo, Kamis (15/7).
Dia menegaskan kegiatan orientasi di setiap sekolah perlu dilakukan dengan cara yang edukatif. Sehingga terhindar dari aksi kekerasan. "Sekolah wajib menghindari kekerasan. Sebab, itu telah diatur dalam petunjuk teknis yang telah dibuat," ujar Taufik.
Taufik mengatakan, tim khusus merupakan campuran dari elemen-elemen yang ada di sekolah, yaitu kepala sekolah, para guru sebagai pembina, dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di setiap sekolah. Di setiap suku dinas di lima wilayah kota Jakarta pun akan dibentuk perwakilan untuk mengawasi dan membina setiap sekolah yang ada di wilayahnya.
"Mereka akan mengawasi serta mengetahui lebih jauh bagaimana jaringan informasi di sekolah agar lebih kuat," tutur Taufik.
Taufik menambahkan, turunnya tim khusus tersebut tidak semata-mata untuk mengawasi jalannya MOS. Ini telah dijadikannya program rutinan agar setiap sekolah merasakan keberadaan Dinas Pendidikan. "Diusahakan setiap Senin kami ingin turun langsung ke setiap sekolah untuk melakukan pemantauan," katanya.
Jadi, pembentukan tim, katanya, tidak hanya bersifat sporadis atau monumental saja. "Tapi juga bersifat sistematis," tutur Taufik.
SUTJI DECILYA