SMA Negeri 68 Peringati dengan Kemerdekaan Gagasan
Selasa, 17 Agustus 2010 11:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 68 Jakarta mempunyai cara berbeda dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada Selasa (17/8). Di saat sekolah lainnya hanya melaksanakan upacara bendera, salah satu sekolah yang termasuk dalam Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) ini justru memperingatinya dengan meresmikan POS (Pelajar, Optimis, Sukses) gagasan.
"Ide dari pos ini adalah memberikan kemerdekaan gagasan bagi para siswa untuk memajukan Indonesia di era kemerdekaan ini," ujar Ketua Umum Permata Bangsa, Perhimpunan, Eratkan, Rasa, Memiliki, Arti Tanah Air Dan Bangsa, Dody Susanto, yang ditemui di SMA 68, Jalan Salemba Raya 18, Jakarta Pusat, Selasa (17/8).
Dody mengatakan gagasan ini akan memberi peluang untuk para siswa berkreasi. "25 tahun lagi Indonesia akan ditopang oleh pikiran-pikiran kreatif dari anak bangsa," ujarnya.
Pos gagasan ini merupakan yang pertama kalinya diterapkan di sekolah di Indonesia. "Dari 10 RSBI di Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta memilih SMA 68," ujar Dody.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMA Negeri 68 Pono Fadlullah mengatakan para siswa dapat memberikan gagasan yang berbeda-beda setiap harinya. "Siswa dapat memasukkan ide dan gagasannya kedalam kotak yang disediakan. Tema setiap harinya berbeda-beda," ujar Pono.
Tema-tema yang disediakan yaitu untuk memajukan bangsaku dan bela negara pada hari Senin. Ide dan gagasan untuk memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada hari selasa dan memajukan semangat kewirausahaan pada hari Rabu. Hari Kamis siswa diharapkan memberi ide dan gagasan untuk memajukan pembangunan karakter bangsa. Sedangkan ide dan gagasan hari Jumat yaitu mewujudkan kesetiakawanan dan solidaritas nasional.
Nantinya, ide-ide tersebut akan diverifikasi oleh tim kecil pada hari Sabtu untuk mencari ide mana yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah, rumah, bahkan masyarakat. "Tim kecilnya terdiri dari dewan guru, kelompok profesional seperti guru besar dan praktisi dunia usaha, dan dari permata bangsa," ujar Dody.
Selain itu, pos gagasan ini rencananya juga akan diresmikan langsung oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Non Yudisial, Ahmad Kamil. "Sekitar jam satu siang. Nanti beliau langsung kesini dari Istana," ujar Pono.
NALIA RIFIKA