FKUB Minta HKBP Taati Aturan Pendirian Rumah Ibadah

Reporter

Editor

Rabu, 15 September 2010 17:03 WIB

TEMPO Interaktif, Bekasi- Forum Kerukuran Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai pengurus gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, tidak mentaati aturan pendirian rumah ibadah. Sekretaris FKUB Kota Bekasi Hasnul Kholid Pasaribu menyatakan, sampai saat ini, pengurus HKBP tidak pernah meminta izin dan rekomendasi pendirian gereja di Kampung Ciketing Asem, Mustika Jaya, Kota Bekasi.


Menurut Hasnul, sikap HKBP yang tidak taat pada ketentuan hukum itulah yang memicu aksi demonstrasi dan penolakan warga setiap kali kebaktian mereka gelar. "Seharusnya HKBP taat pada ketentuan hukum, selama ini mereka tidak hormat," kata Hasnul kepada Tempo, Rabu (15/9).


Padahal, lanjut Hasnul, aturan pendirian rumah ibadah sangat jelas. Dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9, menyebutkan setiap rumah ibadah harus memiliki rekomendasi FKUB. "Sampai hari ini FKUB tidak pernah menerima selembar surat pun dari HKBP terkait izin pendirian gereja," katanya.


Termasuk rumah tinggal yang difungsikan sebagai gereja di Perumahan Pondok Timur Indah sejak 19 tahun lalu, tidak pernah mengajukan izin ke FKUB. Rumah ibadah itu akhirnya disegel Pemerintah Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.


Menurut Husnul, wajar jika masyarakat Ciketing Asem melakukan protes setiap kali ada kebaktian. Sebab, jemaat HKBP tiba-tiba datang di lingkungan warga tanpa pemberitahuan dan ingin langsung mendirikan gereja. Menurut Husnul, demonstrasi yang dilakukan warga bukan melarang jemaat HKBP beribadah, tetapi menyampaikan aspirasi bahwa pendirian tempat ibadah harus sesuai aturan. "Reaksi masyarakat itupun tidak didengarkan pengurus HKBP," katanya.


Pada pertengahan Ramadhan lalu, FKUB Kota Bekasi mengim lima orang pengurusnya menemui pengurus HKBP Pondok Timur Indah. FKUB menyampaikan agar HKBP menahan diri dan tidak menggelar kebaktian pada 12 September atau dua hari setelah Idul Fitri.

Advertising
Advertising


Namun saran ini tidak didengarkan, bahkan pengurus HKBP justeru mengajak jemaatnya berjalan kaki ke lokasi kebaktian sekitar 3 kilometer sambil menyanyi. Saat itulah terjadi insiden penikaman terhadap Asian Lumbantoruan, pengurus gereja HKBP. "FKUB menganggap HKBP itu memang bandel,". Katanya.


FKUB dan Pemerintah Kota Bekasi, kata Hasnul, tidak kurang memberikan fasilitas kepada jemaat HKBP. Sebelumnya, mereka disediakan gedung lengkap dengan kursi untuk kebaktian di gedung Departemen Sosial, gedung pemuda, dan rumah tokoh di Bekasi Timur, tetapi ditolak.


Alasannya, tawaran tersebut jauh dan diluar lingkungan Perumahan Pondok Timur Indah. Padahal, lahan seluas 220 meter persegi yang mereka gunakan kebaktian dengan cara berdiri di bawah pohon rambutan itu juga jauh di luar perumahan Pondok Timur Indah.


Mengenai aksi penusukan, menurut Hasnul, merupakan peristiwa kriminal yang harus dipisahkan dengan masalah pendirian rumah ibadah. Pelakunya, FKUB meminta polisi mengusut tuntas. "Kalau masalah kejahatannya itu ranah polisi," katanya.


Hamluddin

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

31 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

48 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya