PLTU Lontar Akan Atasi Krisis Listrik Jakarta

Reporter

Editor

Kamis, 30 September 2010 14:45 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang - Pembangkit Listrik Tenaga Uap III Banten, Lontar, akan mengatasi krisis listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang memiliki cadangan energi listrik semakin menipis.

”Dengan beroperasinya PLTU Lontar ini, masalah krisis listrik di wilayah Jakarta akan teratasi,” ujar Koordinator Proyek PLTU Lontar, Rusdi Johan, hari ini.

Menurutnya, saat ini pembangunan PLTU Lontar telah memasuki tahap konstruksi dengan kemajuan 84,44 persen. Pada tanggal 23 September PLTU Lontar telah sukses melaksanakan backfeeding, yaitu menyalurkan listrik tegangan tinggi dari sistem Listrik PLN ke pembangkit.

"Backfeeding ini ditujukan untuk menjalankan motor-motor bertegangan menengah (MV) dan rendah (LV) untuk keperluan konstruksi dan pengetesan peralatan pembangkit," kata Rusdi.

Proyek PLTU III Banten Lontar dibangun sebanyak tiga unit dengan kapasitas masing-masing unit 315 megawatt sehingga total kapasitas tenaga listrik yang dihasilkan 945 megawatt.

Advertising
Advertising

Proyek Pembangunan PLTU Lontar ini ditujukan untuk memperkuat pasokan tenaga listrik di area Jakarta dan sekitarnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Menurut Rusdi, daya listrik yang dihasilkan akan disalurkan melalui jaringan transmisi 150 kV (SUTT) sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk Teluk Naga dan sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk New Tangerang.

Beroperasinya PLTU Lontar yang berbahan bakar batubara diharapkan dapat menggantikan pembangkit lain yang berbahan bakar minyak sehingga dapat menghemat pengeluaran PLN.

Batubara yang digunakan untuk PLTU Lontar, kata Rusdi, adalah batubara dengan kalori rendah (low rank coal). Kebutuhan batubara untuk operasional pembangkit yang diperkirakan sebanyak 2,29 juta ton per tahun akan dipasok oleh konsorsium PT Kasih Industri Indonesia dengan PT Senamas Energindo Mulia dan konsorsium PT Arutmin Indonesia dengan PT Darma Henwa.

Saat ini, ia meneruskan, Tim Proyek PLTU III Banten Lontar sedang bekerja keras agar dapat melaksanakan sinkronisasi Unit #1 pada tanggal 31 Desember 2010 sesuai dengan instruksi direksi PLN.

Kegiatan sinkronisasi ditandai dengan pertama kalinya disalurkannya daya listrik yang dihasilkan pembangkit ke jaringan PLN. Tahapan proyek setelah sinkronisasi adalah Commercial Operation Date (COD) yaitu tanggal saat pembangkit beroperasi komersial dan mulai menjual daya listrik yang dihasilkan. COD untuk Unit 1 direncanakan pada tanggal 7 April 2011, Unit 2 pada tanggal 7 Juni 2011, dan Unit 3 pada tanggal 7 Agustus 2011.

“Pada saat sinkron hingga COD dilakukan pengetesan-pengetesan untuk menguji kehandalan pembangkit,” kata Rusdi.

Untuk mengebut pekerjaan itu, kata Rusdi, sejak Agustus lalu pihaknya mempekerjakan jumlah tenaga kerja lokal sebanyak 3.692 orang dan pekerja asing sebanyak 296 orang.

JONIANSYAH

Berita terkait

Krisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia

16 Januari 2023

Krisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa tidak akan menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Pembangkit Batu Bara di Eropa Kerek HBA Awal Oktober jadi USD 330,97 per Ton

4 Oktober 2022

Pembangkit Batu Bara di Eropa Kerek HBA Awal Oktober jadi USD 330,97 per Ton

Pengoperasian kembali pembangkit batu bara di sebagian negara Eropa turut mengerek permintaan batu bara global.

Baca Selengkapnya

Wacana BLU Batu Bara Bakal Picu Krisis Batu Bara PLN Jilid Kedua, Ini Sebabnya

4 Agustus 2022

Wacana BLU Batu Bara Bakal Picu Krisis Batu Bara PLN Jilid Kedua, Ini Sebabnya

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi menyatakan meski BLU Batu Bara masih wacana, tapi dampak pasokan batu bara ke PLN sudah mulai terlihat.

Baca Selengkapnya

ESDM Klaim Krisis Batu Bara Sudah Lewat: Tidak Perlu Khawatir Mati Lampu

18 Januari 2022

ESDM Klaim Krisis Batu Bara Sudah Lewat: Tidak Perlu Khawatir Mati Lampu

Rida Mulyana mengklaim masalah pasokan batu bara untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melewati masa krisis.

Baca Selengkapnya

Afghanistan Impor 100 Megawatt Listrik dari Iran untuk Atasi Krisis Listrik

14 November 2021

Afghanistan Impor 100 Megawatt Listrik dari Iran untuk Atasi Krisis Listrik

Afghanistan menandatangani impor listrik 100 megawatt dari Iran untuk mengatasi krisis listrik di tiga provinsi.

Baca Selengkapnya

Listrik Padam Saat Parlemen Lebanon Memulai Sesi Rapat

20 September 2021

Listrik Padam Saat Parlemen Lebanon Memulai Sesi Rapat

Sesi parlemen Lebanon pada Senin sempat tertunda selama satu jam setelah pemadaman listrik akibat memburuknya krisis bahan bakar nasional.

Baca Selengkapnya

Listrik PLN Tiga Kabupaten di Papua Ini Akhirnya Menyala 24 Jam

22 Agustus 2021

Listrik PLN Tiga Kabupaten di Papua Ini Akhirnya Menyala 24 Jam

Jam nyala harian listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN di Kabupaten Dogiyai, Deiyai, dan Paniai, Papua meningkat

Baca Selengkapnya

Venezuela Lumpuh Tanpa Listrik, Oposisi Umumkan Darurat Nasional

13 Maret 2019

Venezuela Lumpuh Tanpa Listrik, Oposisi Umumkan Darurat Nasional

Kongres oposisi Venezuela mendeklarasikan darurat nasional setelah lima hari pemadaman listrik total yang melumpuhkan negara.

Baca Selengkapnya

Tuding Sabotase Listrik Venezuela, Maduro Usir Diplomat AS

13 Maret 2019

Tuding Sabotase Listrik Venezuela, Maduro Usir Diplomat AS

Nicolas Maduro memberi tenggat waktu 72 Jam pada Selasa kemarin kepada diplomat Amerika Serikat untuk meninggalkan Venezuela yang alami krisis listrik

Baca Selengkapnya

Pasien Rumah Sakit Venezuela Meninggal Akibat Krisis Listrik

12 Maret 2019

Pasien Rumah Sakit Venezuela Meninggal Akibat Krisis Listrik

Krisis listrik di santero Venezuela menyebabkan 21 pasien di ruamh sakit Venezuela meninggal dunia karena tidak mendapat perawatan yang cukup.

Baca Selengkapnya