TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Ratiyono menargetkan pengosongan lokasi stadion Lebak Bulus yang akan dijadikan stasiun pusat dan depo Mass Rapid Transit (MRT) selesai pada 2011. Dan lokasi baru untuk stadion yang digusur ini sudah ditentukan pada tahun 2012. Saat ini Disorda sedang mengkaji berbagai lokasi yang sesuai dengan persyaratan pendirian stadion dengan harga tanah yang wajar.

“Lokasi baru harus sama luasnya dengan stadion Lebak Bulus yaitu 4,5 hektar. Kami mencari masih di Jakarta Selatan tetapi tidak di perkampungan lokasinya,” kata Kepala Disorda DKI Ratiyono, Rabu ini.

Lokasi yang saat ini sedang dikaji, kata Ratiyono, adalah kawasan di TB Simatupang. Pembangunan yang akan dilakukan terhadap stadion baru nantinya menghadap utara-selatan. Karena jika dibangun menghadap barat-timur, penonton akan terkena silau matahari.

“Nantinya akan dibangun antara lain stadion bola, renang,” ujar Ratiyono.

Stadion Lebak Bulus adalah stadion di kelurahan Lebak Bulus kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Stadion berkapasitas 12.500 orang ini terletak antara Pusat Perbelanjaan Poin Square dan Terminal Lebak Bulus. Stadion Lebak Bulus merupakan salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia selain Stadion Utama GBK di Jakarta. Stadion ini pun pernah menyelenggarakan Kualifikasi Piala Asia U-16 2008 Grup G.

Dan untuk pembangunan stasiun pusat dan depo MRT tahap 1 (Lebak Bulus-Bunderan HI) akan dilakukan penggusuran untuk Stadion Lebak Bulus. Penggusuran dilakukan karena adanya perluasan depo MRT dari 7000 meter menjadi 1 hektar, bukan hanya terminal Lebak Bulus tetapi Stadion Lebak Bulus pun terkena imbas. Pembebasan lahan untuk MRT ditargetkan selesai pada 2011 dengan dana yang telah dialokasikan di APBD 2001 sebanyak Rp 300 miliar.

RENNY FITRIA SARI