TEMPO Interaktif, Jakarta - Diduga karena sama-sama patah hati, seorang polisi dan seorang pembantu rumah tangga mengakhiri hidup dengan cara masing-masing. Brigadir Satu Surya Pranata Sidahuruk memilih meletuskan isi pistolnya sendiri ke kening, sedangkan Siti Nazmatu Sadiah nekat melompat dari lantai 22 sebuah apartemen.

Siti, 21 tahun, asal Brebes, Jawa Tengah, ditemukan tewas di pelataran Apartemen Essence Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin pagi sekitar pukul 05.00. Ia ditemukan oleh petugas keamanan setempat setelah manajemen apartemen mendapat laporan via telepon dari seorang penghuni yang mendengar bunyi benda jatuh dari atas.

Polisi yang memeriksa buku hariannya menyimpulkan bahwa Siti patah hati. “Dia sedang putus cinta,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Irsan.

Adapun Surya, 25 tahun, anggota Samapta Kepolisian Resor Jakarta Timur, ditemukan di dalam mobilnya, Toyota Corolla hijau, di area pengisian bahan bakar Taman Mini, dengan peluru menembus pelipis kanan hingga pelipis kiri. Peluru bahkan melubangi kaca mobil. Saat itu, Jumat tengah malam, Surya diduga sedang bersitegang dengan kekasihnya, Dewi.

Surya, yang malam itu masih mengenakan seragamnya, mengakhiri hidup ketika Dewi sedang ke kamar kecil. “Saat ditinggal, terdengar letusan dari dalam mobil. Suara itu berasal dari senjata revolver yang diarahkan korban ke bagian pelipis,” kata juru bicara Polres Jakarta Timur, Komisaris Didik Hariyadi, kemarin.

Menurut Didik, hubungan Surya dengan Dewi retak sejak April 2010. Malam itu pun Dewi menolak ajakan Surya ke Puncak, dan dalam perjalanan pulang. “Detail soal latar belakang ini masih kami selidiki,” kata Didik.

ARIE FIRDAUS | RIKY FERDIANTO | ARYANI