TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengakui bahwa pihaknya belum mampu menyelesaikan masalah banjir secara tuntas. Akibatnya, kata dia, setiap kali musim hujan tiba, Jakarta pasti banjir. Yang bisa kita lakukan saat ini hanya meminimalkan bencana tersebut. Saya ini bukan pemimpin yang suka janji-janji, katanya kepada wartawan di Balikota DKI Jakarta, Jumat (14/2). Sutiyoso kembali mengingatkan usaha pemerintah provinsi DKI, usai banjir besar tahun 2002 lalu. Saat itu, pemprov DKI langsung melakukan pengerukan kali-kali di Jakarta. Selain itu juga dilakukan perbaikan pompa-pompa air dan membuat waduk di kawasan Depok dan Halim. Sedangkan untuk penanganan banjir saat ini, kata Sutiyoso, pemprov DKI sudah menyediakan makanan dan obat di 78 titik rawan banjir. Sutiyoso juga menyayangkan sikap masyarakat yang enggan pindah meskipun banjir sudah setinggi paha. Alasan warga memilih diam di tempat adalah untuk mengawasi rumahnya. Padahal kita sudah siapkan tempat penampungan dan suplai makanan dan obat-obatan, katanya. Sutiyoso menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai datangnya bencana banjir di daerahnya. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui media massa maupun secara langsung ke lapangan. (Dewi Retno Tempo News Room)