TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla menilai ganja tetap barang berbahaya dan masih rawan penyalahgunaan di Indonesia sehingga saat ini masih tidak dilegalkan.
Menurutnya, pada takaran dan kegunaan tertentu, ganja bisa memberikan efek yang buruk. Hal itu dikatakan Jusuf Kalla di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo seusai mengunjungi operasi katarak gratis yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia, Sabtu, 7 Mei 2011.
"Kalau ganja dilarang, berarti berbahaya. Berbahaya jika disalahgunakan. Selama ini, yang tidak legal kan penyalahgunaannya," kata Kalla.
Mengenai aksi beberapa pihak yang mendorong pelegalan ganja di Indonesia, Kalla menyikapi bijak. Menurutnya, setiap pihak bisa mengusulkan pelegalan ganja, namun pemerintah tetap punya kewenangan untuk mempertimbangkan dan memutuskan untuk kepentingan bersama. "Semua boleh usul macam-macam, tapi kan ada aturan dari pemerintah," kata dia.
Sebelumnya, lembaga swadaya masyarakat Lingkar Ganja Nasional (LGN) mendorong pelegalan penggunaan ganja di Indonesia. LGN menilai selama ini citra dan posisi ganja jelek di mata masyarakat dan digolongkan ke dalam narkotika oleh pemerintah sehingga harus dikoreksi dan diluruskan.
Pagi tadi, Lingkar Ganja Nasional berencana akan melakukan aksi damai di kawasan silang Monas untuk kampanye pelegalan ganja. Namun, aksi yang bertema Global Marijuana March ini urung dilaksanakan karena bertepatan dengan pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center.
