TEMPO Interaktif, Jakarta:Ratusan pedagang kakilima sejak Kamis (5/12) siang hingga sore membanjiri areal di sekitar taman Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat. Mereka bersiap menyambut acara Takbir Akbar yang rencananya dihadiri Presiden Megawati malam ini. Pedagang makanan dan minuman ringan memenuhi trotoar menuju panggung raksasa, sementara di tengah jalan yang berpaving blok, ratusan penjual pakaian dan aneka sandang menggelar lapaknya. Jalil, seorang penjual minuman ringan dari Madura mengaku datang ke Monas untuk memeriahkan malam takbiran. “Sudah dua kali Ibu Mega takbiran di Monas,” katanya. Kepadatan pengunjung yang memeriahkan acara yang rencananya dimulai pukul 22.00 Wib, kata Jalil, menjanjikan keuntungan yang tak sedikit. Namun Jalil mengaku cemas dengan pengamanan aparat keamanan yang cukup ketat. Belum lagi, ancaman dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat yang sejak jauh-jauh hari mewanti-wanti pedagang kakilima di kawasan Monas untuk pindah. “Terus terang kami bingung. Mau kemana setelah Lebaran,” kata Jalil. Menurut Jalil, ada sekitar 2 ribu pedagang kaki lima di Monas yang terbagi menjadi kelompok Madura, Padang, Batak dan Jawa. Sesuai kebijakan Wali Kota Jakarta Pusat Khosea Petra Lumbun, hanya 6 ratus pedagang saja yang akan mendapatkan jatah lokasi dalam kawasan wisata Monas yang sudah ditata. Para pedagang kakilima sendiri, kata Jalil, mendapat bantuan advokasi dari Forum Warga Kota Jakarta pimpinan Azas Tigor Nainggolan dan Urban Poor Consortium pimpinan Wardah Hafidz. “Senin ini, rencananya kami mencoba bernegosiasi dengan Wali Kota,” kata Jalil. Sementara keresahan terus bergayut di benak pada pedagang kaki lima, persiapan pelaksanaan malam takbir akbar terus bergulir. Sekitar pukul 13.30 Wib, lima truk polisi berisi aparat keamanan memasuki kawasan Monas. Polisi yang baru tiba langsung memasuki barak-barak penjagaan yang disiapkan. Pintu-pintu di sekeliling Monas – yang kini sudah rapat dipagari— tak lepas dari penjagaan polisi. (Wahyu Dhyatmika—Tempo News Room)