Disiagakannya perahu karet itu ditujukan untuk mengevakuasi warga yang belum mau keluar dari rumah. "Juga untuk mengevakuasi anak-anak yang mau berangkat ke sekolah," kata salah seorang relawan PMI yang bersiaga di lokasi, Akhiruddin, 25 tahun.
PMI cabang Jakarta Selatan juga sudah melakukan pendataan terhadap warga yang terkena dampak luapan Kali Krukut. Pendataan ini ditujukan untuk memudahkan pemberian bantuan. "Enam Rukun Tetangga (RT) sudah didata, yaitu RT 009, 010, 011, 012, 013, dan 014," ucap Akhiruddin.
Banjir belakangan ini sering terjadi di kampung itu dua bulan terakhir gara-gara penyempitan badan Kali Krukut. Sabtu dini hari lalu ketinggian air mencapai satu meter. Genangan air sempat surut pada Senin pagi. Namun, malam harinya luapan air terjadi lagi dan bertahan hingga siang ini.
Akibatnya, sebagian warga memutuskan untuk meninggalkan rumahnya. Anak-anak dan ibu-ibu diungsikan ke musala, sedangkan laki-laki mengungsi di posko banjir terdekat. Sementara, mereka yang rumahnya bertingkat, memilih untuk mengungsi di lantai dua rumahnya.
PRIHANDOKO