Kawasan Tugu Monas Dipadati Masyarakat

Reporter

Editor

Selasa, 9 Desember 2003 09:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kawasan tugu Monumen Nasional (Monas) Sabtu (7/12) ini, nampak dipadati warga Jakarta yang berekreasi pada hari kedua Idul Fitri. Selain mengunjungi tugu dan museum Monas yang sudah menjadi landmark metropolitan Jakarta, warga juga menghabiskan waktu dengan berbelanja sandang atau mainan anak-anak yang dijajakan ratusan pedagang kaki lima di sana. Sejak Rabu (4/12) lalu, ratusan pedagang kaki lima memang sudah berduyun-duyun memasuki kawasan Monas. Selain menjual bahan sandang, mereka juga menjual aneka makanan dan minuman, seperti kelapa muda, mie ayam bakso, pecel lele sampai masakan Padang. Husaini (23) salah satu pedagang asal Madura mengaku sudah mendapat untung Rp 60 ribu sejak berjualan di Monas, dua hari lalu. Puncak keramaian di Monas, menurut dia, terjadi pada malam takbiran Kamis (5/12) silam. “Sejak kemarin, sudah mulai sepi,” kata pedagang dari Bangkalan, yang sudah tiga tahun di Jakarta ini. Merujuk pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata Husaini, keramaian di Monas pada musim liburan Idul Fitri akan berakhir pada H+2 setelah Lebaran. Kebanyakan masyarakat memang lebih memilih berkeliling kawasan Monas dengan delman atau berkunjung ke museum, dibandingkan makan di warung kakilima. Salahsatu penyebabnya adalah harga makanan yang di luar kewajaran. Hal itu diakui pula oleh Husaini. “Banyak teman pedagang yang mengambil keuntungan terlalu banyak,” katanya menyesalkan. Beberapa rekannya sesama pedagang kakilima, kata dia, bisa mengantongi untung bersih sampai Rp 500 ribu dari berdagang tiga hari di Monas. Menurut Husaini yang sehari-hari berjualan di depan kampus Universitas Bung Karno, Cikini ini, warga yang hendak berbelanja di Monas sebaiknya menawar harganya terlebih dahulu. “Daripada menyesal belakangan,” ujarnya dengan nada prihatin. Tidak adanya pengawasan dari aparat pemerintah, membuat pedagang memang memasang harga seenak perutnya sendiri. Segelas es kelapa muda misalnya bisa dijual sampai Rp 7500,-. “Padahal aslinya hanya Rp 1500,-,” kata Husaini. (Wahyu Dhyatmika – Tempo News Room)

Berita terkait

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

3 menit lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

6 menit lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

16 menit lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

19 menit lalu

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

Bagi Nicholas Galitzine tantangan dalam film The Idea of You adalah saat harus tampil di atas panggung

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

23 menit lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

24 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

25 menit lalu

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

Tak terima harus membayar bea masuk sebesar itu, pasangan WNI secara dramatis memilih merobek tas Hermes itu di depan petugas Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

27 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

33 menit lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya