TEMPO Interaktif, Jakarta:Kawasan tugu Monumen Nasional (Monas) Sabtu (7/12) ini, nampak dipadati warga Jakarta yang berekreasi pada hari kedua Idul Fitri. Selain mengunjungi tugu dan museum Monas yang sudah menjadi landmark metropolitan Jakarta, warga juga menghabiskan waktu dengan berbelanja sandang atau mainan anak-anak yang dijajakan ratusan pedagang kaki lima di sana. Sejak Rabu (4/12) lalu, ratusan pedagang kaki lima memang sudah berduyun-duyun memasuki kawasan Monas. Selain menjual bahan sandang, mereka juga menjual aneka makanan dan minuman, seperti kelapa muda, mie ayam bakso, pecel lele sampai masakan Padang. Husaini (23) salah satu pedagang asal Madura mengaku sudah mendapat untung Rp 60 ribu sejak berjualan di Monas, dua hari lalu. Puncak keramaian di Monas, menurut dia, terjadi pada malam takbiran Kamis (5/12) silam. “Sejak kemarin, sudah mulai sepi,” kata pedagang dari Bangkalan, yang sudah tiga tahun di Jakarta ini. Merujuk pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata Husaini, keramaian di Monas pada musim liburan Idul Fitri akan berakhir pada H+2 setelah Lebaran. Kebanyakan masyarakat memang lebih memilih berkeliling kawasan Monas dengan delman atau berkunjung ke museum, dibandingkan makan di warung kakilima. Salahsatu penyebabnya adalah harga makanan yang di luar kewajaran. Hal itu diakui pula oleh Husaini. “Banyak teman pedagang yang mengambil keuntungan terlalu banyak,” katanya menyesalkan. Beberapa rekannya sesama pedagang kakilima, kata dia, bisa mengantongi untung bersih sampai Rp 500 ribu dari berdagang tiga hari di Monas. Menurut Husaini yang sehari-hari berjualan di depan kampus Universitas Bung Karno, Cikini ini, warga yang hendak berbelanja di Monas sebaiknya menawar harganya terlebih dahulu. “Daripada menyesal belakangan,” ujarnya dengan nada prihatin. Tidak adanya pengawasan dari aparat pemerintah, membuat pedagang memang memasang harga seenak perutnya sendiri. Segelas es kelapa muda misalnya bisa dijual sampai Rp 7500,-. “Padahal aslinya hanya Rp 1500,-,” kata Husaini. (Wahyu Dhyatmika – Tempo News Room)
Berita terkait
Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar
3 menit lalu
Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
6 menit lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)