Ribuan Siswa di Jakarta Terancam Tak Bisa Masuk SMP Negeri  

Reporter

Editor

Selasa, 28 Juni 2011 11:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan bahwa mulai tahun ajaran 2011/2012 rasio jumlah siswa per kelas di SMP Negeri akan dikurangi dari 40 siswa menjadi 36 siswa. "Sejak tahun-tahun kemarin sudah mulai diberlakukan di beberapa sekolah. Untuk tahun ini akan diberlakukan secara menyeluruh," ujarnya ketika dihubungi, Selasa, 28 Juni 2011.

Pengurangan rasio siswa ini diperkirakan akan mengurangi daya tampung SMP Negeri. Sekitar 8.000 calon siswa terancam tak bisa masuk SMP Negeri. Namun, Taufik mengklaim pihaknya telah mengambil tindakan antisipasi agar pengurangan rasio ini tetap seimbang dengan peminat SMP Negeri. Taufik mengatakan pada tahun 2010 dan 2011, pihaknya mengadakan rehabilitasi dan penambahan ruang belajar baru di sekolah. "Ruang belajar baru ini mampu menampung antara 1.500-2.000 siswa tambahan per tahun. Tahun depan juga akan ditambah lagi," katanya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa ada SMP Terbuka dan SMP swasta yang masih bisa menampung siswa yang tidak berhasil menduduki bangku SMP Negeri. "Jangan lupa, banyak juga yang fanatik dengan sekolah swasta," tambahnya.

Taufik yakin bahwa SMP-SMP di Jakarta masih bisa menampung peminat. "Kalau soal masuk sekolah negeri memang ada faktor persaingan, jadi tidak semua bisa masuk," kata dia.

Taufik juga menepis tudingan bahwa tindakan yang dijalankannya itu tidak prorakyat. "Ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Saya hanya menjalankan peraturan yang berlaku," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa aturan ini mulai dijalankan secara bertahap sejak 2005 dan diberi kurun waktu tujuh tahun untuk menjalankannya. "Kalau dalam aturan sebenarnya malah bukan 36 kursi per kelas, namun 32."

Berdasarkan data, siswa lulusan SD tahun ajaran 2011 di DKI Jakarta berjumlah 142.013 anak, sedangkan daya tampung SMP Negeri di Jakarta berjumlah 64.319 kursi untuk pelajar asal Jakarta dan 3.085 untuk pelajar dari daerah lain.

RATNANING ASIH

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya