Produksi Air Bersih di Tangerang Mulai Terganggu

Reporter

Editor

Senin, 12 September 2011 11:37 WIB

TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO Interaktif, Tangerang - Produksi air bersih di Perusahaan Air Minum Daerah Kabupaten Tangerang, Tirta Kertaraharja, mulai terganggu akibat menyusutnya debit air sejumlah sungai di wilayah Tangerang. Bahkan di wilayah utara Tangerang, produksi air bersih perusahaan pelat merah itu sudah terhenti.

”Akibat penyusutan debit Sungai Cisadane dan Sungai Cidurian sudah mengancam terhentinya produksi air bersih di wilayah barat dan utara Kabupaten Tangerang,” ujar Kepala Cabang Balaraja PDAM Tirta Kertaraharja, Bambang Suryadi, Senin, 12 September 2011.

Bambang mengatakan kemarau yang berlangsung selama tiga bulan terakhir telah menyusutkan debit Sungai Cidurian, yang merupakan pemasok utama air baku untuk produksi air bersih di wilayah barat Kabupaten Tangerang yang meliputi Kecamatan Balaraja, Tigaraksa, dan Cisoka. ”Ada 8.400 pelanggan yang bergantung pada produksi air bersih kami,” kata dia.

Menurut Bambang, menyusutnya debit Sungai Cidurian saat ini telah berdampak pada produksi air bersih perusahaan air minum daerah sejak satu bulan terakhir. Kapasitas produksi air bersih sudah turun dari 100 liter per detik, saat ini 90 liter per detik. ”Air baku sungai sudah bau dan berwarna hijau (alga), lebih banyak alganya ketimbang airnya,” kata Bambang.

Dia mengakui penurunan kapasitas produksi tersebut telah berdampak pada suplai air bersih ke pelanggan. ”Banyak pelanggan yang mengeluh kepada kami, air bersih yang sampai ke rumah volumenya kecil dan bau,” kata dia. Jika kekeringan terus berlanjut dalam 1-2 minggu ke depan, kata dia, produksi air bersih terancam terhenti.

Penyusutan debit Sungai Cisadane juga berpengaruh pada produksi air bersih di wilayah utara Kabupaten Tangerang, yang meliputi Kecamatan Teluk Naga, Kosambi, Pakuaji, dan Mauk. ”Wilayah utara Tangerang memang titik kekeringan di Kabupaten Tangerang,” kata Bambang.

Adapun penyusutan debit Sungai Cisadane belum berpengaruh pada produksi air bersih perusahaan air minum milik swasta, Aetra Air Tangerang, yang saat ini sudah memiliki 23 ribu pelanggan. ”Kami baru menggunakan sepertiga kapasitas dari 350 liter per detik, jadi belum berdampak,” ujar Presiden Direktur PT Aetra Air Tangerang, Abdoelbar Mansoer.

JONIANSYAH






Advertising
Advertising


Berita terkait

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.

Baca Selengkapnya

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.

Baca Selengkapnya

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.

Baca Selengkapnya

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.

Baca Selengkapnya

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.

Baca Selengkapnya

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.

Baca Selengkapnya