TEMPO Interaktif, Tangerang - Mesin kecil tidak dapat menyuplai listrik, sehingga air condition (AC) pesawat maskapai Lion Air GT 0028 rute penerbangan Jakarta-Denpasar sempat tidak berfungsi sebelum lepas landas siang tadi. Akibatnya sejumlah penumpangnya memaksa turun dan protes karena kepanasan dalam kabin pesawat.
Pernyataan itu diberikan Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, Minggu 27 November 2011. Dia menganggap insiden AC mati itu sepele, tidak berpengaruh terhadap keselamatan penerbangan. “Saat itu terjadi posisi pesawat belum bergerak semestinya penumpang tidak panik,” kata Edward.
Edward mengatakan sebenarnya saat mesin kecil tidak membangkitkan listrik, mesin besar sedang berproses untuk bekerja. "Nah kalau pesawat sudah bergerak, AC hidup. Mungkin penumpangnya banyak yang pintar, ya,” katanya.
Keluhan atas maskapai Lion Air terkait insiden AC dalam kabin yang tak hidup itu ramai di media sosial. Para penumpang memaksa turun setelah mereka masuk pesawat atau boarding. Mereka mengeluh gerah.
“Orang tua dan bayi paling tersiksa karena kepanasan! Lion Air masih belum bereaksi,” kata seorang di antaranya lewat Twitter.
