Tangerang Beli Mesin Pembersih Sampah dari Amerika  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Januari 2012 09:15 WIB

Tumpukan sampah di Pasar Ciputat, Tangerang, Banten. (TEMPO/Dwi Narwoko)

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang membeli satu unit kendaraan pembersih jalanan atau sweeper dari Amerika Serikat. Kendaraan ini akan digunakan untuk membersihkan sampah di sepanjang jalan dan beroperasi sepenuhnya di wilayah Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang Tigaraksa.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Mas Yoyon Suryanan mengatakan pengadaan kendaraan pembersih jalanan tersebut untuk meningkatkan kebersihan di wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang. ”Sekarang sedang dilakukan uji coba,” katanya, Selasa, 3 Januari 2012.

Menurut dia, kendaraan tersebut mampu membersihkan jalan sepanjang 15 kilometer dengan kapasitas tangki penampung sampah sekitar 250 kilogram. Untuk mengoperasikan kendaraan tersebut, Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang telah melatih 10 orang tenaga operator. ”10 orang untuk dijadikan operator dalam mengoperasikan mesin berteknologi komputerisasi tersebut dan akan beroperasi secara maksimal pada awal tahun ini," katanya.

Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang berencana menambah unit kendaraan serupa mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tangerang yang terdiri dari 29 kecamatan .

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, mengakui saat ini pihaknya kewalahan mengatasi sampah-sampah tersebut. Hal ini, kata Agus, disebabkan sejumlah faktor, seperti terbatasnya armada pengangkut sampah, minimnya alat berat untuk meratakan sampah di TPA Jatiwaringin Mauk, Kabupaten Tangerang, dan pola masyarakat yang enggan membuang sampah di tempat pembuangan sampah resmi milik Kabupaten Tangerang. ”Sehingga banyak sampah yang masih tercecer,” katanya.

Menurut Agus, karena berbagai keterbatasan tersebut, sedikitnya 300 kubik sampah setiap harinya tercecer tidak terangkut. Padahal, volume sampah Kabupaten Tangerang di 29 kecamatan setiap harinya mencapai 800 meter kubik. ”Sekitar 30 persennya tidak terangkut sehingga terjadi penumpukan,” katanya.

Agus juga mengakui tumpukan sampah juga terjadi di wilayah Cisauk, Kosambi, Mauk, Teluknaga, Pakuhaji dan wilayah lainnya. ”Terutama sampah di pasar-pasar,” kata dia.

JONIANSYAH

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya