TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang membeli satu unit kendaraan pembersih jalanan atau sweeper dari Amerika Serikat. Kendaraan ini akan digunakan untuk membersihkan sampah di sepanjang jalan dan beroperasi sepenuhnya di wilayah Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang Tigaraksa.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Mas Yoyon Suryanan mengatakan pengadaan kendaraan pembersih jalanan tersebut untuk meningkatkan kebersihan di wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang. ”Sekarang sedang dilakukan uji coba,” katanya, Selasa, 3 Januari 2012.
Menurut dia, kendaraan tersebut mampu membersihkan jalan sepanjang 15 kilometer dengan kapasitas tangki penampung sampah sekitar 250 kilogram. Untuk mengoperasikan kendaraan tersebut, Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang telah melatih 10 orang tenaga operator. ”10 orang untuk dijadikan operator dalam mengoperasikan mesin berteknologi komputerisasi tersebut dan akan beroperasi secara maksimal pada awal tahun ini," katanya.
Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang berencana menambah unit kendaraan serupa mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tangerang yang terdiri dari 29 kecamatan .
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, mengakui saat ini pihaknya kewalahan mengatasi sampah-sampah tersebut. Hal ini, kata Agus, disebabkan sejumlah faktor, seperti terbatasnya armada pengangkut sampah, minimnya alat berat untuk meratakan sampah di TPA Jatiwaringin Mauk, Kabupaten Tangerang, dan pola masyarakat yang enggan membuang sampah di tempat pembuangan sampah resmi milik Kabupaten Tangerang. ”Sehingga banyak sampah yang masih tercecer,” katanya.
Menurut Agus, karena berbagai keterbatasan tersebut, sedikitnya 300 kubik sampah setiap harinya tercecer tidak terangkut. Padahal, volume sampah Kabupaten Tangerang di 29 kecamatan setiap harinya mencapai 800 meter kubik. ”Sekitar 30 persennya tidak terangkut sehingga terjadi penumpukan,” katanya.
Agus juga mengakui tumpukan sampah juga terjadi di wilayah Cisauk, Kosambi, Mauk, Teluknaga, Pakuhaji dan wilayah lainnya. ”Terutama sampah di pasar-pasar,” kata dia.
JONIANSYAH
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca SelengkapnyaDua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi
2 Juni 2021
Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.
Baca Selengkapnya