Dituduh Ngebut, Seorang Pemuda Dipukuli Polisi

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 14:55 WIB

Ilustrasi. visualphotos.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan seorang anggota Polsek Koja, Jakarta Utara. "Saya sempat ditodong pistol juga," kata pemuda bernama Reza Amanda, 19 tahun, di Polsek Koja, Selasa, 17 Januari 2012.

Menurut Reza, penganiayaan itu terjadi dinihari tadi. Saat itu ia baru selesai bekerja di Indomaret Plaza Cilincing. Dia tidak pulang, tetapi mengunjungi kediaman seorang temannya di Kampung Kurus, Semper Barat, Cilincing. Di sana, seorang temannya yang lain meminjam sepeda motor Suzuki Satria milikya.

Setelah sekitar 15 menit berlalu, sepeda motor milik Reza dikembalikan dan ia pun pulang menuju rumahnya di Jalan Raya Cilincing nomor 6 RT 01 RW 03 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing. Di perjalanan, ada empat orang berpakaian preman berboncengan sepeda motor.

Mereka menghentikan Reza yang kebetulan menggunakan motor tanpa pelat nomor belakang, tanpa spion, dan tidak memiliki lampu. "Saya dipaksa mengaku, 'Kamu yang tadi ngebut ya?'" kata Reza menirukan ucapan seorang di antaranya.

Menurut Reza, orang yang mencegatnya itu mengaku polisi. Dia memaksanya ikut ke Mapolsek Koja. Namun ternyata ia dibelokkan ke sebuah tempat di Kampung Beting. "Di situ saya dipukuli, lalu ditodong pistol," ujarnya.

Kapolsek Koja Kompol Agung Sudarsana membenarkan adanya laporan dari Reza tadi. Dia juga sudah mendapat laporan dari anak buahnya tentang peristiwa itu. Lelaki yang diduga menganiaya Reza memang anggota kepolisian setempat. Namanya Briptu Rangga yang bertugas di bagian reserse kriminal. "Dia sedang diperiksa di Provos Polres (Jakarta Utara)," ujarnya.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya