TEMPO.CO, Bekasi -- Pemilihan umum kepala daerah (pPemilukada) Kabupaten Bekasi yang berlangsung Ahad 11 Maret lalu masih menyisakan cerita. Siapakah kandidat yang paling banyak menggelontorkan dana demi meraih kemenangan?
Diperkiarakan kandidat yang paling banyak mengeluarkan uang adalah pasangan Neneng Hasanah Yasin- Rohim Mintarja. Calon yang disokong Partai Golkar dan Demokrat itu melaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi bahwa mereka menggunakan dana sebesar Rp 4 miliar. "Sekitar segitu," kata calon Wakil Bupati Rohim Mintarja, Selasa 13 Maret 2012.
Namun sejumlah sumber Tempo menyebutkan dana yang dihabiskan pasangan Neneng-Rohim sekitar Rp 90 miliar. Sumber dana diduga keluarga Neneng yang memang dikenal sebagai orang kaya. Tapi jumlah ini dibantah Rohim. "Kalau punya Rp 90 miliar, mending saya depositokan."
Sedangkan pasangan Sa'dudin-Jamalullail Yunus mengeluarkan Rp 2,43 miliar yang berasal dari kader dan calon bupati dan wakil bupati. Bendahara tim sukses Muhamad Irham mengatakan dana itu habis untuk insentif bagi saksi di setiap TPS, yakni Rp 150 ribu per hari.
Sebagian lain untuk biaya akomodasi dan transportasi. "Paling banyak habis untuk logistik kampanye."
Bagaimana dengan pasangan Darip Mulyana-Jejen Sayuti? Kandidat yang disokong Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu disebut-sebut menyiapkan anggaran paling cekak. Darip Mulyana mengakuinya, tapi menolak mengungkapkan angkanya. "Masih dihitung tim kami."
HAMLUDDIN
Berita terkait
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas
6 Januari 2018
Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.
Baca SelengkapnyaJenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan
6 Januari 2018
Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.
Baca SelengkapnyaPengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal
6 Januari 2018
Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.
Baca SelengkapnyaGolkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018
6 Januari 2018
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaEmpat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung
5 Januari 2018
Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.
Baca SelengkapnyaPilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat
4 Januari 2018
BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.
Baca SelengkapnyaGerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim
27 Desember 2017
Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas
26 Desember 2017
Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
17 Desember 2017
Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora
22 November 2017
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
Baca Selengkapnya