HABIB DIPERIKSA - Pimpinan Majelis Taklim Nurul Musthofa, Hasan bin Ja'far Assegaf setelah memenuhi panggilan penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/3). Habib Hasan bin Ja'far Assegaf memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya atas laporan pelecehan 11 orang remaja dalam pengobatan alternatif yang dilakukannya beberapa tahun silam. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta- Penyidik Polda Metro Jaya hari ini kembali memeriksa pemimpin Majelis Taklim Nurul Mustofa, Hasan Bin Ja'far Assegaf. Hasan datang ke Polda sekitar pukul 10.30 dengan mengenakan jas putih panjang, celana bahan berwarna hitam, berkacamata, dan mengenakan peci hijau tua. Pemeriksaan itu terkait dugaan pencabulan yang dilaporkan sejumlah mantan murid Hasan.
Pemeriksaan terhadap Hasan sudah dilakukan pada 13 Maret lalu. Saat itu penyidik memeriksa Hasan selama enam jam. Penyidik kemudian menjadwalkan pemeriksaan kedua pada 15 Maret 2012. Namun Hasan tidak memenuhi panggilan dengan alasan sedang banyak kegiatan.
"Kemarin, ia memang dijadwalkan datang, tapi karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, pemeriksaan mundur hari ini," ucap juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto.
Saat ini ada sebelas mantan murid Hasan yang mengaku menjadi korban pencabulan Hasan. Perbuatan itu dilakukan di sejumlah tempat. Kepada korban, Hasan beralasan, perbuatan itu bagian dari pengobatan atau transfer ilmu. Penyidik masih melakukan pemeriksaan dan belum mengambil kesimpulan. Dalam pemeriksaan ini, status Hasan juga masih sebagai saksi, bukan tersangka.