TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mempertimbangkan untuk menggandeng Fauzi Wibowo atau berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Hal ini terungkap setelah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Gerinda, Prabowo Subianto.
"Kita sedang sounding-kan mana yang lebih memungkinkan menang. Apakah Fauzi Bowo atau pasangan PDIP dan Gerindra," kata Sekjen DPP PDIP, Tjahjo Kumolo, saat ditemui di Aula Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jumat, 16 Maret 2012.
Tjahjo menyatakan, selain sedang mempertimbangkan kemungkinan menang dari dua pilihan tersebut, PDIP juga ingin fokus pada figur yang tidak akan mengulangi kesalahan zaman Foke. PDIP menginginkan calon yang cepat, tanggap menangani masalah kemacetan, masalah keamanan, dan masalah pembangunan infrastruktur.
Terkait dengan nama calon sendiri, Tjahjo menyatakan PDIP belum menentukan nama yang pasti. Ia menyebut beberapa nama yang kemungkinan diusung PDIP dalam Pilkada DKI nanti yaitu Jokowi, Adang Ruchiatna, dan Boy Sadikin. "Tunggu sampai Senin. Saya kira masih mengerucut di dua nama Jokowi dan Adang," katanya.
Tjahjo mengatakan kesempatan PDIP menang masih sangat terbuka karena 47 persen suara pemilih di DKI pada tahun 2007 tidak menggunakan hak suaranya. Ia yakin PDIP dapat meraih suara itu dengan mengusung calon yang mampu menjawab masalah kemacetan. Sebagian pemilih yang tidak menggunakan hak suara adalah warga menengah ke atas yang makin terganggu dengan masalah kemacetan dan infrastruktur.
"Gubernur dan wagub harus berbuat lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kualitas pembangunan, perbaikan infrastruktur publik seperti transportasi dan banjir," kata Tjahjo.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Warga Solo Gelar Voting untuk Jokowi dan DKI 1
Jokowi Emoh Jadi Wakil Foke
Protes Faisal-Biem ke KPU DKI Jakarta
Jokowi: Ketimbang Jadi Wakil, Mending di Solo Saja
Jelang Pendaftaran, Fauzi Bowo Panen Dukungan
Jokowi: 13 Orang Yang Menawarkan Wagub DKI 1
Berita terkait
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017
27 November 2023
Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal
30 September 2023
Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal
Baca SelengkapnyaDi Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017
14 Februari 2023
Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu
11 Februari 2023
Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan
11 Februari 2023
Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.
Baca SelengkapnyaSoal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu
6 Februari 2023
Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI
6 Februari 2023
Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.
Baca SelengkapnyaPesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung
31 Januari 2022
Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaMUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan
20 November 2021
Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.
Baca SelengkapnyaBaca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI
20 Mei 2021
Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.
Baca Selengkapnya