TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Pengurus Palang Merah Indonesia DKI Jakarta Irwan Hidayat mengatakan polisi sempat menghentikan mobil ambulans PMI yang sedang membawa korban dan teman korban ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Penghentian itu terjadi di kawasan Gambir karena diduga ada pelaku pelemparan bom molotov yang ada di dalam ambulans.
“Kami memang distop polisi ketika mengangkut tujuh korban,” kata Irwan kepada wartawan di Markas Daerah PMI DKI Jakarta, di Jalan Kramat Raya Nomor 47, Jakarta Pusat, Rabu 28 Maret 2012.
Irwan mengatakan kondisi dua korban yang ada di ambulans itu masih pingsan sedangkan lima rekannya sadar. “Tapi semuanya korban gas air mata dan lain-lain,” katanya.
Ketika berhenti, Irwan menjelaskan, petugas itu memaksa lima korban yang sadar untuk dipindahkan ke mobil polisi. Pasalnya, salah satu di antara mereka diduga sebagai pelaku pelemparan bom molotov.
“Kami sempat keberatan, dan menjelaskan dalam peraturan internasional, siapa pun yang sudah ada di dalam ambulan berhak mendapatkan pertolongan dan sisi kemanusiaan,” kata Irwan. Namun, polisi tetap meminta lima korban yang sadarkan diri itu turun.
Kelima orang itu, menurut Irwan kemudian dipindahkan ke mobil ambulan yang lain dan dipindahkan ke mobil tahanan polisi. “Selanjutnya, kami tidak tahu,” ujarnya.
Kepolisan membantah peristiwa penghadangan mobil ambulans PMI (Palang Merah Indonesia) yang membawa tujuh korban gas air mata, Selasa, 27 Maret 2012 kemarin. "Enggak ada itu,” ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto saat dihubungi oleh Tempo, Rabu 28 Maret 2012.
GADI MAKITAN | RINA WIDIASTUTI| SUBKHAN
Berita terkait:
Polisi Tak Yakin Ambulans Pembawa Batu Milik PMI
PMII Semarang Blokir Jalan Pantura
Batu di Ambulans PMI Diduga dari Demonstran
Priyo: Kenaikan BBM Akan Divoting di Paripurna
Wali Kota Temukan 3 Ton Solar di Rusun Lampung
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
52 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya