TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan Jakarta siap melaksanakan program wajib belajar 12 tahun yang mulai berlaku tahun depan. Untuk itu, Pemerintah Daerah DKI Jakarta sudah mengalokasikan 28 persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk sektor pendidikan atau setara Rp 10,08 triliun dari total anggaran Rp 36 triliun.
"Dinas Pendidikan harus bisa membuka akses pendidikan untuk seluruh warga," kata Fauzi seusai meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di SMA Negeri 89, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 16 April 2012.
Menurut Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, dari anggaran Rp 36 tiliun itu, sekitar Rp 1,15 triliun dialokasikan untuk bantuan operasional pendidikan (BOP) dan bantuan operasional buku (BOB). Saat ini tingkat pendidikan di Jakarta cukup tinggi, yaitu rata-rata 11,4 tahun. Dia menargetkan tahun depan seluruh siswa akan mengenyam pendidikan 12 tahun.
Untuk mendukung program itu, pemerintah juga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas guru di DKI Jakarta. Data yang mereka miliki menyebutkan, 76 persen guru SD sudah menyelesaikan pendidikan strata satu (S1), S2, atau S3. Tingkat pendidikan tertinggi dimiliki oleh guru sekolah menengah atas yang 95 persen di antaranya sudah menyelesaikan pendidikan tinggi (S1, S2, S3). Adapun 88 persen guru SMP dan 85 persen guru SMK sudah menyelesaikan pendidikan tinggi.
Survei yang dilakukan oleh Universitas Paramadina menyebutkan 96 persen siswa SD puas dengan kinerja guru dan 97 persen siswa SMP puas dengan cara guru mengajar. Foke mengatakan, tingkat kepuasan orang tua murid terhadap guru juga terbilang tinggi, yakni 88,7 persen untuk guru SD dan 86,5 persen untuk guru SMP.
ANGGRITA DESYANI
Berita terkait
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
3 jam lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaMakna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda
3 jam lalu
Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
11 jam lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaPolitikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay
17 jam lalu
Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
4 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaGibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah
5 hari lalu
Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaKPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal
5 hari lalu
Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia
11 hari lalu
Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.
Baca SelengkapnyaInilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI
15 hari lalu
Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?
Baca SelengkapnyaInilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun
23 hari lalu
Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.
Baca Selengkapnya