Warga Bandar Lampung Gelar Unjuk Rasa di Jakarta  

Reporter

Editor

Senin, 11 Juni 2012 20:39 WIB

Piala Adipura. ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 700 warga Bandar Lampung menggelar unjuk rasa di depan kantor Kementerian Lingkungan Hidup di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Senin 11 Juni 2012. Mereka memprotes penilaian tim Piala Adipura yang menempatkan Kota Bandar Lampung sebagai kota terkotor di Indonesia.

Mereka meminta Menteri Lingkungan Hidup mencabut predikat kota terkotor yang disematkan kepada Kota Bandar Lampung. "Masyarakat Bandar Lampung tidak terima. Mundur dari kursi kalau tidak bisa menilai," kata peserta unjuk rasa yang berorasi, Senin 11 Juni 2012.

Mereka membentangkan spanduk dan poster protes. Hingga tengah hari, warga pengunjuk rasa masih bertahan di depan gedung Kementerian. Unjuk rasa ini digelar untuk kedua kalinya. Sebelumnya, Jumat 8 Juni 2012, perwakilan warga Kota Bandar Lampung menggelar aksi serupa. Pengunjuk rasa juga meminta agar Menteri Lingkungan Hidup minta maaf. "Menteri harus ambil sikap yang benar," ujarnya.

Sementara itu di gedung C Kementerian Lingkungan Hidup berlansung dialog antara perwakilan pengunjuk rasa yang dipimpin Ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung Kota Bandar Lampung, Zaiful Hayat Karim, dan perwakilan Kementerian yakni Masneliati Hilman, Deputi Limbah Berbahaya, Berbau, dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup.

Masneliati membantah pihaknya menyebut Kota Bandar Lampung sebagai kota terkotor di Indonesia. Menurut dia, penyataaan itu hanya merespon pertanyaan jurnalis saat konferensi pers. Saat menggelar konferensi pers di Hotel Sahid Jakarta, kata dia, ada jurnalis yang bertanya apakah ada kota terkotor di Indonesia. “Kami mengatakan kota metropolitan yang memiliki angka terendah adalah Kota Bekasi. Untuk kota besar, angka yang terendah adalah Kota Bandar Lampung," ujar Masneliati.

Ia akan mengirim surat kepada Pemerintah Daerah Lampung dan Pemerintah Kota Bandar Lampung. "Suratnya dikirim secepatnya," kata dia. Masneliati menolak disebut menyalahkan media yang memberitakan konferensi pers. "Saya tidak pernah menyalahkan media. Tanyakan ke medianya, jangan ke kami," ucapnya.

Namun, Zaiful menganggap permintaan maaf lewat Pemerintah Daerah Lampung dan Pemerintah Kota Bandar Lampung saja tidak cukup. Sebab, kata Zaiful, tidak semua masyarakat mengetahuinya. Dia berharap kalau Kementerian memang tidak pernah menyatakan Kota Bandar Lampung sebagai kota terkotor di Indonesia permintaan maaf itu dilakukan secara terbuka lewat media cetak dan media elektronik. “Biar semua orang tahu," ucap Zaiful usai dialog yang tertutup itu.

Menurut Zaiful, masyarakat Kota Bandar Lampung terlanjur merasa tersinggung dengan sebutan itu. "Selama saya hidup, baru kali ini Bandar Lampung dikatakan terkotor. Tiap hari terngiang-ngiang," ujarnya.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Kota Bontang Raih Penghargaan Adipura Kencana

58 hari lalu

Kota Bontang Raih Penghargaan Adipura Kencana

Keseriusan Pemerintah Kota Bontang dalam menangani masalah lingkungan, membuat Kota Bontang mendapatkan penghargaan Adipura Kencana yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK), di Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

58 hari lalu

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

58 hari lalu

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

Kabupaten Agam meraih penghargaan Adipura untuk kedua kalinya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, berkat komitmen Kabupaten Agam dalam menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Adipura Kencana 2023 untuk 5 Daerah, Ini Daftarnya

58 hari lalu

Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Adipura Kencana 2023 untuk 5 Daerah, Ini Daftarnya

Siti Nurbaya memberikan penghargaan itu kepada lima daerah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

KLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura

6 Februari 2024

KLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura

Terdapat 35 TPA yang terbakar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Surabaya Gelar Kirab 14 Penghargaan

2 Maret 2023

Surabaya Gelar Kirab 14 Penghargaan

Wali Kota Eri Cahyadi berterima kasih atas kolaborasi seluruh elemen masyarakat menjadikan Surabaya semakin baik.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT DKI Jakarta ke-495, Kanstin Petojo Selatan Dibenahi

23 Mei 2022

Jelang HUT DKI Jakarta ke-495, Kanstin Petojo Selatan Dibenahi

RT dan RW setempat diminta untuk mempercantik lingkungannya untuk memeriahkan HUT DKI Jakarta dan penilaian Adipura.

Baca Selengkapnya

Wakil Wali Kota Depok: Siapa yang Bisa Mengelola Sampah Kami Berikan Anggaran

19 September 2021

Wakil Wali Kota Depok: Siapa yang Bisa Mengelola Sampah Kami Berikan Anggaran

Imam mengatakan, masalah persampahan masih menjadi persoalan utama di setiap daerah tak terkecuali di Depok.

Baca Selengkapnya

Setiap Hari Kota Depok Hanya Sanggup Kelola 900 Ton Sampah

12 Februari 2019

Setiap Hari Kota Depok Hanya Sanggup Kelola 900 Ton Sampah

Padahal Kota Depok setiap hari menghasilkan sampah rumah tangga sebanyak 1.320 ton,

Baca Selengkapnya

Menteri LHK Jelaskan Alasan Kota Depok Tak Mungkin Dapat Adipura

10 Februari 2019

Menteri LHK Jelaskan Alasan Kota Depok Tak Mungkin Dapat Adipura

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bilang Kota Depok belum rapi dan sedang dibina.

Baca Selengkapnya