SD Leuwinanggung 1 Laporkan Penyegelan Sekolah

Reporter

Editor

Selasa, 19 Juni 2012 18:28 WIB

Ilustrasi. scpr.org

TEMPO.CO, Depok - Pihak SD Leuwinanggung 1 melaporkan penyegelan sekolah itu oleh ahli waris keluarga Kasim kepada Kepolisian Resor Kota Depok, Selasa, 19 Juni 2012. “Kami melaporkan perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap penyegelan sekolah kami," kata Kepala Sekolah SD Leuwinanggung 1, Oneng Nengsih, setelah membuat laporan.

Pelaporan, kata Oneng, dilakukan karena penyegelan itu sudah mengganggu proses belajar mengajar. "Penyegelan itu membuat resah semuanya. Apalagi siswa dan orangtua siswa," katanya. "Bayangkan saja ada 285 siswa yang telantar."

Pagi ini, kata Oneng, para siswa kebingungan karena pintu gerbang sekolah telah disegel dan dipalang dengan bambu. Siswa juga terlihat emosional dan berusaha membuka gerbang yang digembok. "Meski sekolah disegel, kami tetap mengimbau anak-anak agar tetap tenang dan tak melakukan perusakan," kata Oneng.

Oneng kemudian mengarahkan semua siswa untuk belajar di halaman rumah Rosi, 35 tahun, warga RT 03/02, Leuwinanggung, Tapos, sekitar 500 meter dari sekolah. "Namun dikasih waktu hanya lima hari," katanya.

Pembagian rapor pada Jumat, 22 Juni 2012, nanti akan dilakukan di halaman rumah itu. Tapi, "Setelah itu kami akan mencari lokasi lain. Saya bersyukur karena Bu Rosi bersedia menampung kami," katanya.

Kemarin, 18 Juni 2012, ahli waris menggembok gerbang sekolah yang berada di RT 08/02 Kelurahan Leuwinanggung, Tapos, itu pada pukul 13.30 WIB. Bukan saja gerbang, tapi semua ruang kelas sudah dipalang dengan bambu. “Mereka (keluarga ahli waris) nggak sabar dan meminta untuk segera meninggalkan sekolah," katanya.

Menanggapi laporan pihak sekolah, Kepala Kepolisian Polresta Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni mengatakan pihaknya akan melakukan mediasi antara ahli waris dan Pemerintah Kota Depok. "Kami akan amankan dulu sekolah dan membicarakan dengan kedua belah pihak," katanya.

Mulyadi mengatakan, masalah itu perlu didalami secara intensif karena masalah sengketa itu sudah terlalu lama. "Sudah sengketa sejak 1985," katanya.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il menyayangkan penyegelan tersebut. "Kalau mereka merasa memiliki, sebaiknya dilakukan melalui jalur hukum, bukan penyegelan," katanya. Nur menegaskan, pihaknya sudah menerima legalitas tanah tersebut dari Pemerintah Daerah Bogor sejak 1969. Secara luas masyarakat sekitar juga sudah mengakui bahwa tanah itu milik pemerintah.

ILHAM TIRTA

Berita lain
Polisi Tangkap Lagi Pembunuh Anak Reggae

Jaringan Si Unyil, Julukan Penembak Satpam IPB

Kepolisian Kejar Pengeroyok Evan Mulyadi

Temui Pembeli BlackBerry, Pelajar SMK Dirampok

Feeder Busway Rambutan-Bekasi Beroperasi Besok






Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya