TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang mulai tahun ini menggratiskan biaya kesehatan bagi 1,8 juta jiwa warganya. Seluruh biaya kesehatan, baik warga kaya maupun miskin, ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Tangerang. ”Kami siapkan Rp 50 miliar, khusus biaya berobat dan perawatan warga yang sakit,” ujar Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim, Selasa 17 Juli 2012.
Wahidin mengatakan seluruh warga Kota Tangerang bisa menikmati layanan kesehatan tanpa harus membayar. Syaratnya hanya satu: warga Kota Tangerang. ”Cukup menunjukkan KTP Kota Tangerang saja,” katanya.
Pemerintah telah bekerja sama dengan 28 rumah sakit yang tersebar di Kota Tangerang serta Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, Jakarta.
Menurut Wahidin, biaya kesehatan tersebut berlaku untuk semua warga dan semua penyakit tanpa batas biaya. Semua jenis penyakit dari skala kecil maupun penyakit skala besar, seperti kanker, dan layanan kesehatan medis baik obat-obatan maupun tindakan medis, seperti operasi, ditanggung oleh pemerintah.
”Kami berharap dengan program ini masyarakat Kota Tangerang bisa sehat serta bahagia lahir dan batin,” katanya. Jika anggaran habis karena banyak warga yang berobat, Wahidin menjawab pendek. ”Tinggal kami tambah lagi anggarannya.”
Selain membebaskan biaya kesehatan di rumah sakit, Pemerintah Kota juga telah mengratiskan biaya kesehatan di 22 puskesmas yang tersebar di wilayah itu. Meski telah mengratiskan biaya kesehatan untuk seluruh warganya, Wahidin mengakui jika anggaran kesehatan yang dialokasikan dari APBD Kota Tangerang saat ini baru mencapai 10 persen dan belum ideal. Sebab, idealnya adalah 20 persen dari anggaran.
Sebelumnya Pemerintah Kota Tangerang menggunakan sistem kartu multiguna untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi warganya. Sistem ini sempat berjalan sejak tahun 2007 hingga tahun 2010. Namun, menurut Wahidin, sistem itu kurang begitu efektif.
Juru bicara Pemerintah Kota Tangerang, Amal Herawan, menambahkan ketika menggunakan kartu multiguna banyak anggaran yang dialokasikan tidak terserap. Menurut Amal, sejak 2007 hingga 2010, anggaran biaya kesehatan dengan menggunakan kartu multiguna terus ditambah dari Rp 40 miliar jadi Rp 80 miliar. Tapi, ternyata tiap tahun anggaran tersebut juga tidak terserap dengan maksimal.
JONIANSYAH
Terpopuler:
Mahasiswi UI yang Hilang Jalin Cinta Terlarang
Afriyani Minta Kasus Narkotikanya Dihentikan
Pembunuh Anggota FPI Bogor Divonis 3,5 Tahun
Afriyani Ajukan Eksepsi Hari Ini
Pertengahan Juli, Bogor Masih Diguyur Hujan