TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 kapal ojek (kapal penumpang kayu tradisional) dan pengemudinya menuntut agar kapal mereka yang biasa mengangkut penumpang dan barang diperbolehkan berlabuh di Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta Utara. Kapal mereka melayani penyeberangan rute Jakarta-Kepulauan Seribu.
Selama ini, Pelabuhan Kaliadem yang dibangun dengan anggaran hingga Rp 130 miliar itu hanya dipakai kapal-kapal penumpang milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Sedangkan kapal ojeg tradisional harus berbagi dermaga dengan kapal-kapal ikan di Pelabuhan Kaliadem. Jaraknya sekitar 500 meter dari pelabuhan baru. Seorang perwakilan nahkoda mengatakan hanya ingin berdiskusi dengan otoritas pelabuhan. "Disana (Pelabuhan Muara Angke) sudah tidak nyaman lagi, " kata perwakilan yang berasal dari Kepulauan Seribu itu, Jumat sore, 24 Agustus 2012.
Berdasarkan pantauan Tempo, ke-13 kapal ojeg yang bertingkat dua itu berbaris memasuki Pelabuhan Kaliadem. Lima kapal ojeg berhasil merapat di pelabuhan itu dengan menghindari halauan tiga kapal patroli Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun Kepala Kepolisian Sektor Pelabuhan Sunda Kelapa, Komisaris Raditya, langsung meminta mereka untuk membubarkan diri. Menurut Raditya, mereka tidak memiliki izin mengadakan aksi beramai-ramai. "Kalau hanya berlabuh silakan. Tapi kalau ada aksi orasi dan pawai, mohon maaf harus kita bubarkan," kata Raditya di lokasi, Jumat 24 Agustus 2012.
Menurut Wakil Ketua Asosiasi Kapal Tradisional Kepulauan Seribu, Sandy, mereka menuntut agar kapal mereka bisa masuk di pelabuhan yang baru diresmikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada Januari lalu. "Kami juga ingin diizinkan masuk pelabuhan baru itu," kata Sandy saat dihubungi, Jumat 24 Agustus 2012.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan kapal tradisional juga memiliki kesempatan untuk ikut berlayar melalui Pelabuhan Kaliadem. Syaratnya, kata dia, mereka harus memenuhi standar keselamatan perjalanan laut. “Yang terpenting misalnya, ketersediaan pelampung sesuai jumlah penumpang,” katanya.
Selain itu, kata Pristono, kapal-kapal itu juga diminta memenuhi perizinan yang telah ditetapkan. Bagi kapal berukuran di atas 7 gross ton (GT) harus memiliki sertifikat dari Kementerian Perhubungan. Sedangkan yang di bawah 7 GT harus memiliki izin dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta."Jadi jangan sembarang kapal kayu bisa mengangkut penumpang. Sama seperti angkutan umum harus punya STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)," katanya.
MITRA TARIGAN | PINGIT ARIA
Berita terkait
Warga Minta Pemprov DKI Terbitkan SK Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah di Muara Angke
12 Desember 2023
SK Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah di Muara Angke tersendat, warga pertanyakan tempat tinggal layak yang dijanjikan.
Baca SelengkapnyaKapal Dishub DKI Kehabisan BBM di Perairan Kepulauan Seribu, 24 Penumpang Dievakuasi
7 September 2023
Kapal Motor (KM) Sangaji milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta mogok akibat kehabisan bahan bakar minyak (BBM)
Baca SelengkapnyaPeneliti BRIN Jelaskan Asal Tumpukan Sampah yang Tutupi Hutan Mangrove Muara Angke
14 Juli 2023
Peneliti BRIN mejelaskan asal tumpukan sampah yang menutupi kawasan hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Karyoto Bawa 350 Anak Buahnya Bersihkan Tumpukan Sampah di Mangrove Muara Angke
13 Juli 2023
Kapolda Metro Irjen Karyoto menyatakan hutan Mangrove Muara Angke harus secara berjala dibersihkan agar sampah tidak menumpuk.
Baca SelengkapnyaSoal Tumpukan Sampah di Mangrove Muara Angke, Pemprov DKI: Dari Daerah Lain
13 Juli 2023
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI mengatakan sampah yang menutupi hutan Mangrove Muara Angke berasal dari daerah lain.
Baca SelengkapnyaAksi Angkut Sampah Hutan Mangrove Muara Angke Dilanjutkan Hari Ini, Kapolda Metro Kerahkan Anak Buah
13 Juli 2023
Aksi bersih sampah yang menutupi Hutan Mangrove Muara Angke dilanjutkan hari ini. Baru akan selesai esok Jumat.
Baca SelengkapnyaWali Kota Benarkan Kebakaran di Muara Angke Terjadi di Permukiman Ilegal
27 April 2023
Kebakaran melanda permukiman di Muara Angke pada Sabtu dini hari kemarin atau saat malam takbiran Idul Fitri
Baca SelengkapnyaDinas Gulkarmat DKI Klaim Kebakaran pada Ramadan 2023 Alami Penurunan
24 April 2023
Kejadian kebakaran selama Ramadan di Jakarta mengalami penurunan 6,67 persen dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Muara Angke, Dinas Gulkarmat DKI Duga Disebabkan Korsleting Listrik
24 April 2023
BPBD DKI mengatakan sebagian warga yang terdampak kebakaran di Muara Angke sedang berada di kampung halaman untuk merayakan Lebaran.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Muara Angke, Muhaimin Terima Keluhan Nelayan: Banjir Rob hingga Kelangkaan Solar
6 Maret 2023
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendapat keluhan soal banjir rob dari sejumlah nelayan di Pelabuhan Musra Angke, J
Baca Selengkapnya