Murid SD Negeri 23 Tugu Utara Trauma Sekolah
Minggu, 9 September 2012 18:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah murid kelas III Sekolah Dasar Negeri 23 Pagi, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, sampai sekarang masih trauma untuk pergi ke sekolah. Mereka ketakutan setelah menjadi korban kekerasan dan perlakuan tak menyenangkan guru mereka sendiri.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia saat ini sedang menangani kasus kekerasan terhadap murid sekolah ini. “Dewan Etik dari Persatuan Guru Republik Indonesia juga menangani kasus ini, jadi kami menunggu seperti apa sanksi yang mereka berikan,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak, Muhammad Ihsan.
Sedikitnya ada 4 siswa yang melapor kepada Komisi Perlindungan Anak. Mereka mengaku mendapat kekerasan dalam berbagai bentuk dari guru mereka sendiri.
Salah satu korban adalah Siti Maisaroh, 8 tahun, siswi Kelas III. Menurut Maisa, ia menerima hukuman dari gurunya karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah mata pelajaran IPA. Meski sudah mengerjakan ulang, Maisa mendapatkan nilai nol meskipun sejumlah jawabannya benar.
Guru Maisa menulis angka ‘nol’ dengan sangat besar di halaman buku anak itu. Tak hanya itu, sang guru juga melukis gambar wajah orang pada angka nol itu dengan dua mata dan hidung mirip angka enam.
Selain Maisa, siswa lain bernama Ajeng juga menjadi korban. Akibat suatu kesalahan, kepala Ajeng dipukul dengan buku pekerjaan rumah. Setelah memukul kepala muridnya, guru itu merobek-robek buku muridnya. Setelah dirobek, buku itu dilempar sembarangan.
Ketika dimintai konfirmasi, Kepala Sekolah SDN 23 Pagi, Susiwi Astuti mengatakan, perlakuan keras guru itu terhadap murid-muridnya masih wajar. “Itu cuma masalah sepele. Kalau enggak mau dimarahi, ya enggak usah sekolah,” kata Susiwi Ahad 9 September 2012.
Jika murid-muridnya hendak mempersoalkan kekerasan yang dilakukan guru, Susiwi minta orangtua murid melampirkan keterangan visum dari rumah sakit. Sampai sekarang, guru yang dimaksud, masih mengajar seperti biasa di SD Negeri 23 Pagi, Tugu Utara, Koja.
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler:
Aktivis: Ekspektasi kepada Jokowi Terlalu Tinggi
Kornologis Ledakan di Depok
Tiga Pria di Balik Kematian Munir
Di SMP, Munir Pernah Ranking 180 dari 200 Siswa
Jalan Bebas Muchdi di Kasus Munir
Di Youtube, Tim Jokowi Kritik Parameter Kemiskinan
Rijkaard Terpukau dengan Permainan Spanyol
Besar Peluang Gumilar Terpilih Jadi Rektor UI
Hari Ini, Jokowi Kembali Sambangi Warga Ibukota
Muchdi Prawiro Pranjono dalam Kematian Munir?